Berita  

Satgas Bakti Kominfo, Proyek Senilai Rp 5,2 Triliun Mengalami Kegagalan

Satelit cadangan Proyek Hot Backup Satellite (HBS) senilai Rp 5,2 triliun resmi dihentikan. Pihak Satgas Bakti mengungkap alasan penghentian proyek ini. Sebelumnya, HBS direncanakan sebagai satelit cadangan untuk Satria-1 jika terjadi masalah saat peluncuran. Namun, setelah peluncuran Satria-1 berhasil pada 18 Juni 2023, anggaran untuk satelit cadangan dialihkan untuk perluasan dan peningkatan akses serta konektivitas digital nasional. Langkah ini diambil untuk memanfaatkan keterbatasan keuangan untuk menuntaskan target-target lainnya.

Satgas Bakti melakukan kajian dan menyetujui pengakhiran lebih awal kontrak HBS. Keputusan ini diambil setelah menganalisis urgensi, anggaran, kemajuan kontrak, dan risiko Satria-1 oleh Manajemen Bakti. Kontrak ini telah diakhiri pada 19 Oktober 2023. Mitigasi risiko juga dilakukan terkait kebutuhan layanan dan koordinasi dengan Konsorsium Nusantara Jaya.

Ketua Satgas Bakti Kominfo, Sarwoto Atmosutarno menekankan bahwa fokus saat ini adalah pada Satria-1. Tujuan utamanya adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan satelit tersebut, termasuk kapasitas space dan ground segment. Sarwoto menjelaskan bahwa SATRIA 1 akan segera beroperasi awal tahun 2024, sehingga perlu fokus yang optimal dalam pelaksanaannya.

Dari nilai total Rp 5,2 triliun, pembayaran yang telah dilakukan sebesar Rp 3,5 triliun dengan tambahan cost of money. Konsorsium Nusantara Jaya akan mengembalikan uang tersebut.

Exit mobile version