Anggota parlemen Uni Eropa telah setuju pada bagian penting dari peraturan baru mengenai teknologi kecerdasan buatan (AI). Setelah dua tahun negosiasi, RUU tersebut disetujui oleh parlemen Eropa pada bulan Mei 2023. Rancangan peraturan AI perlu dibahas dalam pertemuan antara parlemen dan negara-negara UE untuk mencapai versi final aturan tersebut.
Pada pertemuan yang diadakan pada Selasa (24/10), para anggota parlemen menyetujui sebagian besar dari Pasal 6 rancangan UU AI. Namun, belum ada rincian lebih lanjut mengenai apa yang telah disepakati. Pasal 6 menguraikan jenis sistem AI yang akan ditetapkan sebagai “berisiko tinggi” dan akan tunduk pada pengawasan peraturan yang lebih ketat.
Debat mengenai aplikasi berisiko tinggi terkait apakah aplikasi AI hanya melakukan tugas-tugas “aksesori” atau tugas-tugas yang lebih penting. Sistem AI dianggap sebagai aksesori ketika digunakan untuk melakukan tugas-tugas yang relatif kecil setelah pengambilan keputusan oleh manusia.
Sebelum pertemuan, anggota parlemen Eropa belum mencapai kesepakatan mengenai beberapa masalah, sehingga pembahasan akan ditunda hingga bulan Desember. Namun, anggota parlemen yakin bahwa kesepakatan dapat dicapai pada pertemuan trilog kelima yang akan diadakan pada awal Desember.
Kegagalan untuk mencapai kesepakatan dapat menunda perundingan sampai awal tahun depan, yang meningkatkan risiko bahwa diskusi akan semakin terhambat akibat pemilihan parlemen Eropa pada bulan Juni.
Sumber: CNBC Indonesia
