Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) melaporkan kinerja positif pada kuartal ketiga tahun 2023. Pendapatan mereka naik sebesar 23% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu mencapai 34,15 miliar dolar AS atau sekitar 542 triliun rupiah. Capaian ini melebihi ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksi pendapatan sebesar 33,56 miliar dolar AS.
Margin operasional Meta juga mengalami lonjakan sebesar 40% pada kuartal ini. Selain itu, jumlah pengguna aktif harian (DAU) Meta juga tumbuh sebesar 7%. Perusahaan menggunakan metrik yang menggabungkan pengguna unik dari setiap platform dalam ekosistem Meta.
Tidak hanya itu, jumlah impresi iklan pada platform Meta juga mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 31% dalam tiga bulan terakhir. Namun demikian, Meta memprediksi bahwa pengeluaran perusahaan akan meningkat pada tahun 2024 karena rencana perusahaan untuk merekrut secara aktif hingga tahun depan.
Hal ini terkait dengan ambisi Meta dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Meta telah mulai menginvestasikan dana yang besar untuk membangun infrastruktur AI. Ke depannya, prioritas Meta adalah merekrut talenta-talenta yang memiliki fokus pada bidang AI.
Selain itu, Meta juga mengantisipasi penurunan penjualan pada kuartal keempat tahun 2023 akibat dari konflik yang terjadi di Timur Tengah antara kelompok Hamas dan Israel.
Pada bulan Februari lalu, CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaan akan menjalankan “tahun efisiensi”. Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan pemutusan hubungan kerja yang besar-besaran, yang telah berdampak terhadap 21.000 karyawan.
Namun, tahun depan Facebook nampaknya akan mengambil langkah yang berbeda. Perusahaan akan lebih fokus pada talenta engineering guna mendukung pengembangan AI. Semua proyek non-AI akan ditunda terlebih dahulu.
Pada bulan September 2023, CFO Meta Susan Li mengungkapkan rencana Meta untuk mengakhiri tahun 2023 dengan lebih banyak karyawan berkualitas.
[Gambas:Video CNBC]
(Artikel Selanjutnya)
(fab/fab)
