Para astronom berhasil menemukan asal usul suatu asteroid yang dekat dengan Bumi. Berdasarkan penelitian terbaru, asteroid bernama Kamo’oalewa ini berasal dari Bulan.
Asteroid ini ditemukan pada tahun 2016 dan memiliki jarak 14,4 juta kilometer dari Bumi. Setelah penelitian lebih lanjut, ditemukan bahwa Kamo’oalewa memiliki komposisi yang mirip dengan Bulan. Penelitian terbaru ini mendukung hasil analisis pada tahun 2021.
Penemuan ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa asteroid kuno dapat mendorong batuan luar angkasa ke lintasan. Para peneliti juga menemukan adanya lebih banyak bongkahan Bulan yang berada di antariksa.
Penulis utama dan ilmuwan dari Universitas Arizona, Renu Malhotra, mengatakan bahwa “kami menetapkan bahwa Bulan kemungkinan besar merupakan sumber Kamo’oalewa.” Kamo’oalewa memiliki dua sifat yang berbeda dari asteroid pada umumnya, yaitu kedekatannya dengan Bumi dan menjadi ‘kuasi-satelit’ planet ini, meskipun sebenarnya mengorbit Matahari.
Selain itu, asteroid ini diperkirakan akan tetap berada di sisi terdekat Bumi selama jutaan tahun ke depan, sedangkan banyak obyek dekat planet ini hanya bertahan beberapa dekade saja.
Penelitian sebelumnya telah melakukan analisis spektrum dan menyimpulkan bahwa Kamo’oalewa berasal dari batuan di Bulan karena asteroid tersebut memancarkan dan menyerap cahaya.
Para peneliti juga melakukan simulasi dampak asteroid di Bulan dan gaya gravitasi yang memengaruhi batuan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa kemungkinan kecil batuan tersebut akan bergerak dan berakhir mendekati orbit Bumi.
Mereka juga meyakini bahwa sebagian besar material yang terlontar dari Bulan akan kembali ke sana atau jatuh ke Bumi, tidak akan ada yang mengorbit jauh untuk mengelilingi Matahari.