Berita  

Gibran Siap Memberikan Pinjaman, Namun Ternyata Startup Enggan Melakukan Pembayaran

Calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka berjanji akan meluncurkan program Kredit Startup Milenial. Namun, sebagian besar startup mendapatkan modal dari investor, bukan dari utang bank seperti pada bisnis baru pada umumnya. Mengapa hal ini terjadi?

Menurut Bendahara Asosiasi Modal Ventura Indonesia untuk Startup Indonesia (Amvesindo), Edward Ismawan Chamdani, para startup belum dianggap “bankable” oleh perbankan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar startup masih baru dan transaksi pada tahap awal masih kecil atau tidak stabil.

Edward menjelaskan bahwa memberikan kredit kepada startup belum tentu sesuai dengan kebutuhan modal mereka, yang sebagian besar digunakan untuk pengembangan produk, pemasaran, karyawan, dan manajemen.

“Sebagian besar digunakan untuk biaya pengembangan produk, pemasaran, dan karyawan maupun manajemen,” kata Edward kepada CNBC Indonesia pada Rabu (1/11/2023).

Ia menyarankan agar pemberian kredit kepada startup disesuaikan dengan kepastian pendapatan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan invoice dari calon pelanggan atau neraca yang cukup baik untuk membenarkan pembayaran kembali dalam periode pinjaman.

Gibran mengatakan bahwa pemerintah telah menyediakan Kredit Usaha Rakyat untuk usaha mikro dan ultra mikro. Namun, ia ingin menghadirkan fasilitas kredit baru, yaitu kredit startup milenial.

Program ini akan difokuskan pada perusahaan rintisan yang berbasis inovasi dan teknologi. Namun, Gibran belum menjelaskan lebih detail mengenai program ini saat deklarasi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Rabu (25/10).