Berita  

Hal yang Paling Diincar BSSN dalam Waspada Serangan Siber

Hal yang Paling Diincar BSSN dalam Waspada Serangan Siber

Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra mengatakan bahwa transformasi digital dan digitalisasi sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat. Presiden RI Jokowi Widodo menegaskan bahwa ada tiga hal yang tidak dapat dipisahkan dari transformasi digital, yaitu akses, literasi, dan lingkungan digital yang aman di Indonesia.

Namun, saat ini akses dan kesetaraan digital di Indonesia masih tidak merata. Terdapat kesenjangan antara pulau Jawa dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, dan perlu adanya solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini.

Selain kesenjangan, literasi digital juga perlu ditingkatkan karena berkaitan erat dengan keamanan. Transformasi digital yang gencar juga memiliki potensi untuk disusupi serangan atau kejahatan siber yang dapat mengancam.

Ariandi menambahkan bahwa data merupakan target utama dari serangan kejahatan siber. Data menjadi komoditas yang sangat penting untuk disebarluaskan. Awalnya, kejahatan siber dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan pengakuan dan eksistensi beberapa kelompok, namun sekarang motive kejahatan siber lebih cenderung pada aspek ekonomi.

BSSN mencatat bahwa serangan kejahatan siber umumnya dilakukan pada sumber daya seperti aplikasi, jaringan, dan server database. Selain itu, serangan kejahatan siber juga memiliki sifat sosial. BSSN mengutamakan serangan kejahatan siber sosial yang berkaitan dengan pesta politik Pemilu tahun depan.

BSSN juga melakukan patroli dan investasi dalam menghadapi serangan kejahatan siber, baik yang bersifat teknis maupun sosial, melalui National Operational Center. Salah satu bentuk investasi yang dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi serangan kejahatan siber melalui IP Security Assessment. Hal ini dilakukan secara rutin terutama kepada kementerian/lembaga, terutama KPU, agar penyelenggaraan pemilu dapat berlangsung dengan aman.

Namun, Ariandi menekankan bahwa IP Security Assessment tidak pernah selesai karena serangan kejahatan siber dapat berasal dari mana saja. Oleh karena itu, BSSN terus melakukan perbaikan secara berkala seperti memperbaiki rumah yang bocor.

Dalam menjaga keamanan digital di Indonesia, BSSN juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti media massa, akademisi, komunitas siber, dan sektor swasta. Hal ini dilakukan agar semua pihak dapat berperan aktif dalam meningkatkan keamanan digital di Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan keamanan digital, BSSN bersama pemerintah dan seluruh stakeholder terus berupaya untuk melindungi data dan lingkungan digital di Indonesia agar dapat berjalan dengan aman dan lancar.