Kehebohan peluncuran seri terbaru iPhone yang terdiri dari iPhone 15, iPhone 15 Plus, iPhone 15 Pro, dan iPhone 15 Pro Max gagal mendongkrak penjualan HP besutan Apple tersebut.
Chief Financial Officer Luca Maestri mengatakan kepada para analis melalui konferensi telepon bahwa penjualan untuk kuartal saat ini, termasuk liburan Natal untuk model iPhone baru, akan serupa dengan tahun sebelumnya.
Analis Wall Street sebenarnya memperkirakan akan ada kenaikan penjualan iPhone sebesar 4,97% menjadi US$122,98 miliar. Artinya, alih-alih terdongkrak, penjualan iPhone malah stagnan.
Proyeksi yang tak sesuai harapan disampaikan meskipun CEO Apple Tim Cook bersikeras bahwa model iPhone 15 yang baru dirilis berjalan dengan baik di China.
Pernyataan tersebut ia ungkap sebagai upaya untuk meredakan kekhawatiran Wall Street bahwa Apple kehilangan pangsa pasar karena bangkitnya kembali Huawei dan penjual HP lokal China lainnya.
Pendapatan Apple dari China turun 2,5 persen secara keseluruhan pada kuartal fiskal keempat yang berakhir 30 September.
Penjualan Apple di Tiongkok turun menjadi US$15,08 miliar dari US$15,47 miliar pada kuartal keempat tahun lalu.
Cook mengatakan bahwa setelah memperhitungkan nilai tukar mata uang asing, bisnis Apple di China tumbuh dari tahun ke tahun didorong oleh penjualan iPhone dan pendapatan layanan.
“Di daratan China, kami mencetak rekor kuartal untuk iPhone pada bulan September,” kata Cook, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/11/203).
“Banyak dari ponsel pintar terlaris di perkotaan Tiongkok adalah produk Apple,” tambahnya.
Bos Apple itu mengatakan model tertinggi iPhone 15 Pro dan Pro Max menghadapi kendala pasokan. Namun, ia menjanjikan saat ini mereka sedang bekerja keras untuk memproduksi lebih banyak perangkat iPhone 15 Pro dan Pro Max. Ia yakin pada akhir kuartal ini, perusahaan akan mencapai keseimbangan pasokan dan permintaan.
Untuk saat ini, iPhone masih menjadi produk terlaris Apple. Penjualan mencapai US$43,81 miliar pada kuartal keempat, sejalan dengan ekspektasi analis, menurut data LSEG.
Apple pada Kamis (2/11) melaporkan penjualan dan laba untuk kuartal keempat fiskal yang mengalahkan ekspektasi Wall Street. Pendapatan tersebut dibantu oleh peningkatan penjualan iPhone dan pendapatan layanan sebesar US$1 miliar yang mengimbangi penurunan besar dalam penjualan Mac dan iPad.
Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California ini telah melewati kemerosotan pasar smartphone global dengan lebih baik dibandingkan para pesaingnya. Namun mereka menghadapi pemulihan ekonomi yang tidak merata di Tiongkok yang menjadi pasar utama Apple.
“Meskipun kami percaya investor harus bernapas lega karena penjualan dan keuntungan keduanya melebihi ekspektasi, kenaikan ini kecil dan kami khawatir melihat lemahnya penjualan dari Tiongkok,” kata analis DA Davidson, Tom Forte.