Berita  

Teknologi Senjata Mengungguli Hamas dalam Konfrontasi dengan Israel

Keberanian dan dampak serangan Hamas yang mematikan terhadap Israel yang memiliki persenjataan canggih mengagetkan banyak orang. Ternyata, Hamas memang memiliki teknologi militer yang telah disiapkan sejak lama.

Analisis dari Global Network Research mengungkapkan berbagai peralatan militer canggih Hamas, strategi siber mereka, dan penggunaan media sosial oleh Hamas.

Dalam hal persenjataan, tidak ada hal yang revolusioner dalam serangan Hamas. Kelompok ini sebagian besar mengandalkan senapan mesin seperti AK-47 dan granat tangan yang mudah didapatkan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Hamas telah berusaha untuk mencapai kemajuan dalam teknologi mereka. Salah satu ciri khas Hamas adalah produksi roket Qassam yang mereka buat sendiri, yang memiliki daya hancur yang besar meskipun akurasinya rendah.

Namun, dalam dekade terakhir, Iran telah mendukung, melatih, dan membekali Hamas dengan keahlian teknologi. Hasilnya, Hamas sekarang mampu memproduksi roket yang dapat mencapai ibu kota Israel, Tel Aviv, dan sekitarnya.

Ini merupakan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan dekade sebelumnya. Menurut perkiraan IDF, pada tahun 2021 persenjataan Hamas sudah mencakup 30.000 rudal. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa Hamas mampu meluncurkan lebih dari 2.000 roket yang dapat menantang sistem pertahanan udara Iron Dome yang canggih dan menargetkan serangan darat di Israel selatan.

Namun, roket bukan satu-satunya sistem pertahanan udara yang digunakan oleh Hamas dalam serangan awal bulan lalu. Hamas juga menggunakan drone yang disuplai oleh Iran kepada aktor-aktor non-negara yang mendukung mereka, seperti Hizbullah dan Houthi Yaman.

Salah satu perkembangan utama yang terlihat selama serangan terhadap Israel adalah penggunaan strategis Hamas dalam persenjataan mereka.

Selain itu, Hamas juga memiliki departemen siber sendiri yang telah melancarkan perang siber terhadap Israel selama setidaknya satu dekade. Mereka menggunakan malware untuk melakukan spionase dan pengumpulan informasi. Pada tahun 2013, Hamas berhasil menjerat pemerintah Israel dan pekerja infrastruktur penting melalui materi pornografi.

Mereka juga menggunakan akun Facebook palsu untuk menargetkan personel IDF. Akun-akun palsu ini menggunakan gambar-gambar yang kredibel dan memberikan like pada akun-akun terkenal Israel, termasuk kantor berita dan halaman politisi, sehingga meningkatkan kredibilitas dan keaslian akun tersebut.

Pada tahun 2018, divisi siber Hamas berhasil meretas perangkat tentara IDF yang sedang berolahraga di area sensitif melalui aplikasi kebugaran.

Hamas juga berhasil menyusup pada kelompok yang menonton Piala Dunia Sepak Bola 2018 melalui aplikasi Piala Emas.

Terakhir, pada tahun 2022, perusahaan-perusahaan Israel mengidentifikasi adanya dua malware yang tidak diketahui dan menggunakan sistem tersembunyi agar tidak terdeteksi.

Hamas diyakini berhasil meretas beberapa ponsel, kamera, dan file tentara IDF yang diduga memiliki rincian pangkalan militer dan kendaraan lapis baja di Israel Selatan.

Keterampilan kelompok ini tetap kuat, dan perusahaan pertahanan siber Israel menggambarkan kemampuan Hamas dalam mencapai tingkat kecanggihan yang baru.

Exit mobile version