Perusahaan luar angkasa pemerintah Amerika Serikat, NASA, mengklaim dapat memberikan peringatan 30 menit sebelum terjadinya fenomena badai matahari yang berpotensi menyebabkan “kiamat” dunia. NASA menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi fenomena tersebut. Mereka sedang mengembangkan model AI untuk memprediksi badai matahari dahsyat. Peringatan dini ini akan mendeteksi fenomena besar lebih awal dan mengidentifikasi wilayah yang berpotensi terkena dampak. NASA akan menggunakan data dari sejumlah satelit untuk mengembangkan cara presisi untuk mengetahui kapan badai matahari terjadi dan dampak yang ditimbulkan. Model pembelajaran yang dinamakan DAGGER dapat memprediksi tingkat keparahan dan arah peristiwa dengan cepat. Sebelumnya, algoritma yang digunakan memerlukan waktu yang lama untuk memprediksi atau memberikan peringatan terkait badai matahari. Fenomena badai matahari dapat menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur listrik dan komunikasi.
Cara NASA dalam Meramalkan Kiamat di Bumi

Read Also
Recommendation for You
Pada tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan tragedi nuklir Chernobyl yang menewaskan sekitar 60.000 jiwa…
Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…
Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…
Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…
CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…