Berita  

Joe Biden Menahan China, Alibaba Terkena Getaran di Pasar Bisnis

Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan pemerintahan Joe Biden untuk memblokir ekspor chip ke China membuat bisnis Alibaba terguncang.

Raksasa China tersebut membatalkan rencana untuk memisahkan (spin-off) bisnis cloud-nya, menyusul ketidakpastian industri pasca pemblokiran chip dari Amerika Serikat (AS).

“Alibaba tak akan melakukan spin-off penuh atas bisnis Cloud Intelligence Group karena adanya ketidakpastian yang diciptakan oleh larangan ekspor AS dalam mengakses chip komputasi canggih,” kata direktur Alibaba Joseph Tsai, dikutip dari Reuters, Jumat (17/11/2023).

Pembatalan tersebut diumumkan bersamaan dengan laporan kuartalan perusahaan. Saham Alibaba yang terdaftar di AS terpantau turun 8,5% saat pasar dibuka.

“Pasar tak suka kejutan seperti ini,” kata direktur pengelolaan investasi Great Hill Capital, Thomas Hayes, di akun X personalnya.

“Investor sudah berharap menerima saham terpisah dari bisnis cloud, dengan harapan segmen tersebut dapat meraih keuntungan lebih tinggi di pasar publik gara-gara potensi pertumbuhannya yang besar,” ia menjelaskan.

Pada Maret lalu, para analis memprediksi divisi cloud Alibaba bisa bernilai antara US$ 41-60 miliar. Namun, analis juga mewanti-wanti bahwa pemisahan unit cloud bisa memicu tekanan dari regulator China dan asing karena bisnis data tengah menjadi sorotan.

Pekan ini, Tencent Holdings juga mengatakan pembatasan chip dari AS berdampak pada layanan cloud-nya. Teknologi chip yang dilarang AS selama ini digunakan para raksasa China untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Pada Maret lalu, Alibaba mengumumkan rencana mengembangkan bisnis cloud secara terpisah sebagai unit yang berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi terbesar sepanjang 24 tahun perusahaan berdiri.

September lalu, mantan CEO Alibaba Group Daniel Zhang mendadak mengundurkan diri pasca dua bulan mengumbar fokusnya untuk mengelola bisnis komputasi cloud.

Perusahaan lalu menunjuk Eddie Wu, co-founder Alibaba dan orang kepercayaan Jack Ma, sebagai CEO Alibaba dan bisnis cloud. Zhang juga menunjuk Josep Tsai, co-founder Alibaba, sebagai direktur.

Selain itu, Alibaba juga menunda rencana IPO untuk unit bisnis bahan makanannya bernama ‘Freshippo’.

Sebagai kompensasi dari penundaan tersebut, Alibaba mengatakan tengah mempersiapkan penggalangan dana eksternal (external fundraising) dari kalangan pengusahan dan entitas bisnis.

Exit mobile version