Berita  

9 Platform Ecommerce yang Gagal Bersaing di Pasar Indonesia

9 Platform Ecommerce yang Gagal Bersaing di Pasar Indonesia

Di Indonesia, banyak platform e-commerce yang beroperasi. Persaingan di industri ini cukup ketat di dalam negeri.

Sektor e-commerce sudah beroperasi selama sekitar 15 tahun di Indonesia. Meskipun banyak yang bertahan, namun tak sedikit juga yang harus menutup akibat kalah bersaing di pasar tanah air.

JD.id adalah salah satu contohnya yang harus tutup pada tanggal 31 Maret 2023. Selain itu, juga ada MatahariMall.com dan Blanja yang sudah tutup sebelumnya.

Berikut adalah 9 e-commerce yang akhirnya tutup:

1. Blanja.com
Perusahaan ini didirikan oleh Telkom bekerja sama dengan e-Bay. Namun, Blanja.com resmi ditutup per 1 September 2020 karena adanya perubahan strategis.

2. Elevenia
Marketplace B2B Indonesia ini tutup awal tahun ini. Elevenia beroperasi sejak 2013 dan merupakan hasil patungan XL Axiata dengan perusahaan asal Korea Selatan bernama SK Planet.

3. Qlapa
Qlapa tutup pada 2019 karena tak mampu bertahan di tengah persaingan ketat dengan nama besar seperti Tokopedia dan Bukalapak.

4. Rakuten
E-commerce asal Jepang ini bertahan lima tahun. Rakuten masuk ke Indonesia dengan menggandeng MNC Group dengan modal awal Rp 60 miliar.

5. Cipika
Cipika merupakan salah satu upaya Indosat untuk memperluas bisnis di sektor digital. E-commerce ini tutup pada 2017 bersama dengan sejumlah inisiatif bisnis digital Indosat yang lain.

6. Multiply
Multiply awalnya merupakan media sosial dan memperluas layanannya ke e-commerce. Namun akhirnya perkembangan e-commerce ini tak signifikan.

7. MatahariMall.com
MatahariMall.com berdiri pada 2015 yang akhirnya berubah menjadi Matahari.com. Perubahan ini akhirnya membuat yang sebelumnya menjual produk dari pihak ketiga menjadi menjual produk dari Matahari.

8. Toko Bagus
Toko Bagus sebenarnya tak sepenuhnya tutup. Pada 2014, namanya diganti menjadi OLX, namun kini fokus pada jual beli mobil bekas dengan nama OLX Autos.

9. JD.id
Platform hasil kongsi JD.com dengan firma ekuitas Singapura ini bertahan 8 tahun setelah beroperasi mulai November 2015 di Indonesia. Sebelum tutup, JD.id telah melakukan sejumlah PHK dan menutup layanan logistiknya. Penutupan itu dengan alasan JD.com ingin berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara.