Berita  

Nilai Pasar Turun Drastis Menjadi Rp 283 Triliun, Startup Fast-Growing India Mengalami Peningkatan yang Tidak Mengenakkan

Nilai Pasar Turun Drastis Menjadi Rp 283 Triliun, Startup Fast-Growing India Mengalami Peningkatan yang Tidak Mengenakkan

Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib startup terbesar India semakin suram. Byju yang sebelumnya mencapai valuasi US$ 22 miliar (Rp 330 triliun), kini nilainya jatuh di bawah US$ 3 miliar (Rp 46,25 triliun).

Valuasi terbaru Byju diungkapkan oleh salah satu pemegang saham utamanya, Prosus. Prosus adalah perusahaan investasi Afrika Selatan yang berbasis di Belanda. Selain Byju, Prosus juga merupakan pemilik saham Tencent dan OLX.

Dalam percakapan dengan investor, salah seorang petinggi Prosus mengungkapkan bahwa kini mereka memberikan valuasi Byju di bawah US$ 3 miliar. Meskipun begitu, Prosus menegaskan bahwa potensi di pasar Asia Selatan termasuk India, masih terbuka lebar.

Sejak berdiri, Byju telah menggalang dana US$ 5 miliar dalam bentuk penyertaan modal dan utang. Valuasi Rp 330 triliun sempat disentuh Byju pada awal 2022.

Prosus mengantongi sekitar 9 persen saham Byju. Dalam setahun terakhir, Prosus telah berulang kali menyesuaikan valuasi atas Byju di portofolionya. Penyesuaian terakhir dilakukan pada Maret, yaitu US$ 5,1 miliar.

Pejabat di Prosus menyatakan raksasa edutech yang beroperasi di Asia Selatan dan Timur Tengah tersebut sedang menghadapi beragam tantangan. Prosus dan investor lain masih berusaha mendukung perusahaan itu untuk pulih.

Tidak semua investasi Prosus di India ada dalam tekanan. Perusahaan fintech PayU disebut berencana melepas saham ke bursa pada 2024.

Ditinggal investor
Beberapa waktu lalu, beredar kabar bahwa manajemen Byju ternyata kerap mengacuhkan saran investor untuk memperbaiki tata kelola perusahaan. Hasilnya para pemegang saham memutuskan untuk keluar dari dewan komisaris perusahaan.

Prosus menyatakan pemegang saham perusahaan sudah berupaya untuk membantu perbaikan tata kelola di Byju. “Pemimpin perusahaan di Byju selalu mengacuhkan nasihan dan rekomendasi terkait strategi, operasi, legal, dan tata kelola perusahaan,” kata Prosus dalam pernyataan perusahaan seperti dilansir Reuters.

Alasan Prosus menarik diri dari dewan komisaris Byju karena “tidak bisa memenuhi tugas fidusia kepada perusahaan dan pemegang saham dalam jangka panjang.”

Dewan komisaris Byju saat ini hanya diisi sang pendiri Byju Raveendran dan keluarganya, yakni Divya Gokulnath (istri) dan Riju Raveendran (adik).

Anggota dewan komisaris Byju yang mundur adalah GV Ravishankar, partner di modal ventura Peak XV Partners yang sebelumnya bernama Sequoia India, Russer Dreisenstock dari Prosus serta Vivian Wu dari Chan Zuckerberg Initiative, yayasan milik pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan.

Keputusan mundurnya tiga anggota dewan komisaris Byju dilatarbelakangi oleh proses audit laporan keuangan. Deloitte, perusahaan konsultan akuntansi yang ditugaskan untuk melakukan audit, mundur karena Byju terus menunda penerbitan laporan keuangan 2011-2022 dan tidak kunjung menyediakan dokumen keuangan yang diminta.

[Gambas:Video CNBC]

(dem/dem)