TikTok telah diblokir secara total di Negara Bagian Montana, Amerika Serikat. Kebijakan tersebut didasarkan pada keputusan seorang Hakim Federal yang menyatakan bahwa TikTok membahayakan privasi pengguna dan keamanan nasional.
Montana menjadi wilayah pertama di AS yang memberlakukan pemblokiran total terhadap TikTok. Sebelumnya, media sosial asal China ini hanya dilarang untuk digunakan oleh pegawai pemerintah di AS.
Aturan pemblokiran total TikTok di Montana akan berlaku mulai 1 Januari 2024. Warga setempat tidak akan bisa lagi mendownload aplikasi tersebut dan jika sudah terlanjur memiliki, maka akan dihapus dari perangkat elektronik.
Beberapa negara seperti Uni Eropa, Kanada, dan beberapa negara lainnya juga telah melarang TikTok dengan alasan yang serupa, yaitu pelanggaran privasi pengguna dan potensi ancaman terhadap keamanan nasional.
Menurut sebuah studi dari Pew Research Center pada tahun 2022, sepertiga remaja di AS menggunakan TikTok setiap hari. Sebanyak 16% dari mereka bahkan menggunakan aplikasi ini secara konstan dan intens.
Hakim Distrik AS Donald Molloy menyatakan bahwa langkah Montana untuk melarang TikTok secara total memiliki agenda tersembunyi dan melanggar otoritas pusat AS.
Pihak TikTok menyambut baik keputusan Hakim Distrik yang menolak hukum tersebut. Mereka berharap agar ribuan pengguna di Montana dapat tetap mengekspresikan diri, mendapatkan penghasilan, dan menemukan komunitas di TikTok.
Sejumlah pengacara yang mewakili Montana menegaskan bahwa mereka memiliki bukti kuat yang mendukung pemblokiran total TikTok. Mereka juga menilai bahwa klaim TikTok bahwa Montana tidak memiliki bukti tentang keterkaitan layanan tersebut dengan pemerintah China tidak masuk akal.
Sejumlah kreator TikTok juga merespon kebijakan blokir tersebut dengan protes besar-besaran. Mereka menyatakan bahwa kebijakan ini telah melanggar konstitusi di AS dan merugikan mata pencaharian mereka.