Berita  

Bahlil Mengungkapkan Pendapatnya Tentang Kembalinya Tiktok ke Indonesia

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada pengajuan rencana investasi dari Tiktok Shop ke perusahaan e-commerce dalam negeri. Dia menyatakan bahwa dirinya belum meneken dokumen terkait rencana investasi tersebut.

“Berkaitan dengan Tiktok, saya belum menerima dan melihat adanya pengajuan,” kata Bahlil di Media Center Indonesia Maju, Jakarta, Senin (4/11/2023).

Bahlil juga mengatakan bahwa jika izin investasi tersebut sudah diajukan, dia akan menandatanganinya. Namun, karena hingga saat ini dia belum melihat dokumen terkait rencana investasi, maka dia yakin bahwa Tiktok belum mengajukan permohonan. “Biasanya jika ada, saya sudah menandatanganinya, dan karena belum saya tandatangani, berarti belum ada,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah telah menutup Tiktok Shop sejak Oktober lalu karena terganjal Permendag 31 Tahun 2023. Namun, kemudian muncul kabar bahwa Tiktok sedang mendekati sejumlah perusahaan e-commerce dalam negeri untuk kembali beroperasi di Indonesia, termasuk Gojek Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki juga telah mendengar bahwa TikTok akan bekerja sama dengan e-commerce dalam negeri untuk kembali beroperasi di Indonesia. “Apakah TikTok akan masuk ke e-commerce besar di Indonesia? Itu tidak masalah, karena apakah Tokopedia atau Bukalapak, saya tidak tahu yang mana. Karena keduanya sudah IPO, mereka membeli saham di pasar modal, jadi pemerintah tidak perlu campur tangan karena itu adalah perusahaan publik,” katanya.

Teten juga menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin adanya praktik predatory pricing yang akan merugikan UMKM. Platform digital seperti Tiktok juga diharapkan menghormati perkembangan ekonomi nasional. Pemerintah juga ingin menerapkan model bisnis yang berkelanjutan dalam ekonomi digital.

Exit mobile version