Pemerintahan Joe Biden melakukan berbagai upaya untuk menghambat pertumbuhan industri teknologi China. Setelah memblokir komponen dan alat manufaktur chip canggih ke Negeri Tirai Bambu, AS juga membatasi komponen mobil listrik. Bahkan, AS juga meminta negara-negara sekutu seperti Jepang dan Belanda untuk memberlakukan pembatasan ekspor alat manufaktur chip canggih ke China.
Terbaru, pejabat AS dilaporkan akan bertandang ke Taiwan untuk memberikan penjelasan terkait pembatasan dagang ke China. Hal tersebut diungkap Menteri Ekonomi Taiwan, Wang Mei-hua, pada awal pekan ini.
“Menurut kami, mereka [AS] datang ke Taiwan untuk menjelaskan secara langsung ke perusahaan agar memahami sudut pandang AS. Diskusi langsung soal perincian aturan ekspor AS sangat dibutuhkan oleh industri Taiwan,” kata dia, dikutip dari Reuters, Selasa (5/12/2023).
Taiwan merupakan ‘rumah’ bagi salah satu produsen chip terbesar di dunia, TSMC. Selain itu, ada banyak perusahaan semikonduktor lain yang turut menerapkan pembatasan dagang ke China.
Sejak Oktober lalu, pemerintahan Joe Biden telah mengumbar rencana untuk memblokir penuh pengiriman chip AI canggih ke China. Raksasa chip AS, Nvidia, berupaya mengakali aturan itu dengan merancang chip dengan spek khusus ke China. Namun, Nvidia langsung disemprot Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo. Dalam pernyataan terbaru, Raimondo meminta Nvidia menyetop chip khusus untuk China dan mengancam akan melakukan pemblokiran lebih lanjut.