Berita  

Joe Biden Menyetujui Penjualan Chip ke China Meskipun Kontroversi

Joe Biden Menyetujui Penjualan Chip ke China Meskipun Kontroversi

Pemerintahan Joe Biden semakin terbuka tentang persaingan dalam dominasi sektor teknologi melawan China. Pekan ini, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo memberikan peringatan kepada Nvidia.

Raimondo mengimbau Nvidia agar tidak membuat chip dengan spesifikasi khusus untuk dijual ke China. Kebijakan blokir yang dicanangkan AS ke China saat ini fokusnya adalah pada chip canggih untuk pengembangan teknologi AI. Artinya, raksasa chip AS seperti Nvidia dapat mengakali aturan itu dengan menjual chip ‘tak canggih’ ke China. Namun, chip yang dianggap “tak canggih” tersebut tetap dikhawatirkan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan AI. Hal ini membuat Raimondo memberikan peringatan tegas kepada Nvidia.

China merupakan salah satu pasar penting bagi produsen chip AS. CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan Nvidia akan terus berkoordinasi dengan pemerintah AS untuk memastikan chip yang dijual ke China tidak melanggar aturan pembatasan ekspor. Nvidia telah memiliki kerja sama untuk mendukung 90% pasar chip AI di China, dengan nilai mencapai US$7 miliar.

Kebijakan AS akan menyulitkan ruang gerak Nvidia. Analis memprediksi aturan ketat tersebut bisa membuka peluang bagi industri chip China untuk mengambil pasar Nvidia. Bulan lalu, Nvidia telah memberi tahu pelanggan di China tentang penundaan distribusi chip AI khusus di negara tersebut hingga kuartal pertama 2023. Huang menolak berkomentar mengenai hal ini.

Sebelumnya, dalam pertemuan investor bulan November lalu, Nvidia mengatakan akan melihat penurunan penjualan di kuartal IV akibat pemblokiran AS. Kontribusi China terhadap total pendapatan Nvidia saat ini sebesar 20%, namun tidak dijelaskan seberapa besar porsi itu akan berkurang setelah aturan pemblokiran AS berlaku.