Kapitalisasi pasar Apple telah kembali mencapai 3 triliun dolar AS di bursa saham Amerika Serikat, untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus. Pada hari Selasa (5/12/2023) waktu setempat, harga saham Apple di bursa AS ditutup naik 2 persen menjadi 193,42 dolar AS per lembar. Dengan penutupan harga tersebut, kapitalisasi pasar Apple telah mencapai 3 triliun dolar AS (atau sekitar 46.392 triliun rupiah).
Pertama kalinya Apple mencapai kapitalisasi pasar sebesar 3 triliun dolar AS pada akhir perdagangan adalah bulan Juni 2023. Pada bulan Desember 2022, Apple hanya sempat mencapai nilai kapitalisasi pasar sebesar 3 triliun dolar AS di tengah perdagangan. Puncak harga saham Apple terjadi pada 31 Juli 2023.
Apple merupakan perusahaan dengan saham paling mahal yang diperdagangkan di bursa saham AS. Sejak awal tahun, harga saham Apple telah naik 48 persen. Performa Apple di bursa terus mengalami peningkatan meskipun produsen iPhone tersebut melakukan buyback beberapa kali.
Menurut CNBC International, investor menilai saham Apple sebagai aset yang aman. Hal ini disebabkan oleh posisi Apple sebagai perusahaan dengan kas tunai paling besar, kepopuleran produk Apple di seluruh dunia, dan kebiasaan Apple dalam memberikan dividen.
Di sisi lain, Apple sedang mengalami tekanan dari perlambatan pertumbuhan penjualan. Persaingan di pasar ponsel pintar juga semakin ketat, terutama di pasar utama Apple di China. Pada tahun fiskal 2023, pendapatan Apple turun 3 persen menjadi 383,29 miliar dolar AS.
Pada bulan November, Apple sempat memberikan sinyal bahwa pendapatannya berpotensi tidak tumbuh pada periode Oktober-Desember 2023, yang mana merupakan periode pertama penjualan iPhone 15.