Berita  

Media Asing Kritik Kebijakan Penggunaan AI di Indonesia, Komentar Seperti Ini

Media Asing Kritik Kebijakan Penggunaan AI di Indonesia, Komentar Seperti Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia telah menyiapkan pedoman etika bagi pengembang yang menggunakan kecerdasan buatan (AI). Pedoman ini berguna sebagai “pagar” pembatas dan mencegah potensi penyalahgunaan teknologi baru.

“Kegiatan pemrograman berbasis AI harus didasarkan pada etika yang mengatur penggunaan dan pengembangannya,” menurut rancangan yang dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Aturan tentang AI di Indonesia juga menjadi sorotan media asing. Pasalnya, negara-negara lain juga tengah ramai membicarakan pentingnya regulasi AI agar tidak mendatangkan mudarat.

Uni Eropa telah lama berdiskusi untuk menetapkan aturan AI. Amerika Serikat (AS), Inggris, dan China pun memiliki perhatian khusus terhadap aturan AI.

Menurut laporan Reuters, aturan AI di Indonesia melalui ‘Surat Edaran’ menjadi panduan pendahulu yang “ramah bisnis” di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya.

“Panduan ini meminta perusahaan untuk mempertimbangkan perbedaan budaya negara dan memperingatkan risiko penggunaan AI untuk misinformasi,” begitu tertulis dalam laporan Reuters, Jumat (8/12/2023).

Dalam Draf tertulis bahwa panduan tersebut diperlukan untuk memitigasi semua dampak dan kerugian yang mungkin terjadi akibat penggunaan AI.

Draf juga akan memberi rekomendasi bagi pengembang untuk menyiapkan strategi manajemen risiko jika bencana penggunaan AI terjadi, dan menyiapkan pelaporan serta mekanisme pemulihan dari insiden tersebut.

Namun, Reuters menuliskan draf tersebut belum merinci jenis kerugian atau bencana akibat penggunaan AI.

Pedoman etika juga mencakup perlindungan privasi dan kemanusiaan, dan menambahkan bahwa penggunaan AI, termasuk pengembangan produk dan pemasaran AI, perlu mendukung inovasi dan tidak menggantikan keberadaan manusia.

Rencananya panduan soal AI ini akan dirilis bulan Desember.

Exit mobile version