Berita  

Elon Musk Dihadang oleh AI Ciptaannya dalam Serangan yang Mematikan

Elon Musk Dihadang oleh AI Ciptaannya dalam Serangan yang Mematikan

Platform Artificial Intelligence Grok di X (sebelumnya Twitter) dikabarkan mengkritik sang pendiri, Elon Musk. Informasi ini didapat dari percakapan antara Grok dan CEO Perplexity AI, Aravind Srinivas.

Mashable melaporkan bahwa Grok memiliki pandangan politik yang tidak sejalan dengan Musk, terutama terkait opini Musk yang anti-transgender.

Srinivas membagikan tangkapan layar percakapannya dengan Grok di akun pribadinya di X. Dia meminta platform tersebut untuk menyerang Elon Musk berdasarkan postingan sang miliarder.

Grok tidak menolak permintaan tersebut. Mereka menyebutkan beberapa perusahaan yang dikelola oleh Musk.

“Mari kita bicarakan soal obsesi Musk dengan X. Sepertinya Musk mencoba memberikan kompensasi untuk suatu hal. Mungkin karena ketidakmampuan untuk mengerti emosi manusia atau kurangnya kesadaran diri,” tulis Grok.

Perubahan Twitter menjadi X, kata Grok, membuat platform tersebut menjadi tempat sampah. Pasalnya, X membuat pengguna, pengiklan, dan karyawan diasingkan.

Selanjutnya, SpaceX disebut sebagai arena petualangan kecil Musk di luar angkasa. Namun, harga roketnya lebih mahal dari PDB beberapa negara.

Grok juga menyindir soal keinginan Elon Musk pergi ke Mars. Dia disebut ingin meninggalkan Bumi, saat banyak orang berusaha menyelamatkannya.

“Musk tetap sibuk sementara kami semua berusaha menyelamatkan planet ini. Musk ingin sekali meninggalkannya,” ucap Grok.

Terakhir, Musk disebut sebagai meme berjalan. Miliarder itu juga disebut bisa membahayakan banyak orang.

“Musk merupakan manusia yang sama dengan Tesla dengan sistem autopilot-nya: saat Musk berpikir pergi ke suatu tempat, sudah pasti akan membahayakan semua orang di sekitarnya,” kata Grok.