Berita  

Hati-hati! Bukti Joe Biden Memata-matai Semua Ponsel Android dan iPhone

Sebuah catatan pengadilan membuktikan adanya permintaan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menyadap HP Android dan iPhone. Perusahaan teknologi diminta memberikan informasi terkait notifikasi untuk identifikasi perangkat secara spesifik.

Laporan 404 Media yang mengutip catatan pengadilan menyatakan ada beberapa hal spesifik soal tuntutan pengintaian oleh pemerintah. Disebutkan, pemerintah memerintahkan penyidikan ke oknum yang diduga melakukan pencurian dan penyuapan.

Kasus tersebut terkait program penerimaan dana federal. Surat perintah itu dimulai pada Mei 2020 yang terkait akun email Yahoo tertentu, dikutip Senin (11/12/2023).

Agen spesial FBI mencatat saat pengguna aplikasi mobile menginstal dan meluncurkan aplikasi, maka akan diarahkan ke Push Token. Ini adalah identifikasi unik dari penyedia layanan untuk mendeteksi lokasi perangkat yang menginstal aplikasi.

Notifikasi akan mengirimkan Push Token ke perangkat melalui notifikasi. Berikutnya, token akan kembali ke server dan disimpan oleh perusahaan teknologi terkait.

Sebelumnya, senator AS, Ron Wyden mengungkapkan adanya permintaan notifikasi kepada Apple dan Google dari pemerintah AS dan negara-negara lain. Dalam suratnya itu, data yang dimiliki dua perusahaan itu bisa saja diminta paksa oleh pemerintah.

“Seperti semua informasi lain yang disimpan perusahaan-perusahaan ini mengenai pengguna, mereka bisa diam-diam dipaksa pemerintah menyerahkan informasi tersebut,” tulis Wyden.

Wyden meminta Apple dan Google diizinkan mengungkapkan praktik tersebut. Termasuk jumlah permintaan yang kedua raksasa teknologi terima.

Apple juga telah buka suara soal surat Wyden. Menurut perusahaan, surat itu memberikan jalan bagi mereka untuk lebih transparan soal perintah langsung dari pemerintah. “Dalam hal ini, pemerintah federal melarang kami membagikan informasi apapun. Sekarang metode ini diketahui publik, kami memperbarui laporan transparansi kami merinci permintaan tersebut,” kata Apple kepada Reuters.

Exit mobile version