Xiaomi mengumumkan peluncuran global Redmi Note 13 Pro Series sekitar Januari 2024 di India. Seri Redmi Note 13 Xiaomi terdiri dari tiga ponsel, Redmi Note 13, Note 13 Pro, dan Note 13 Pro Plus yang dilengkapi kamera utama 200MP. Varian Pro+ menggunakan sensor ISOCELL HP3 1/1,4″ Samsung dengan piksel 0,56µm dan perekaman video hingga 4K pada 30fps. Ketiga ponsel seri Note 13 itu sudah lebih dulu diluncurkan di China pada bulan September. Untuk varian tertinggi, Redmi Note 13 Pro Plus, Xiaomi menghadirkan layar melengkung. Dan island camera yang diperbarui dengan bagian belakang kulit vegan pada varian berwarna ungu dan bagian belakang kaca AG pada model hitam dan putih. Redmi Note 13 Pro Plus juga merupakan ponsel Redmi pertama dengan peringkat IP68. Ia menggunakan layar OLED melengkung 6,67 inci di bagian depan dengan resolusi 1220 x 2712 piksel, serta refresh rate 120 Hz. Xiaomi menggunakan chipset Dimensity 7200-Ultra MediaTek yang dipasangkan dengan RAM LDDR5 hingga 16GB dan penyimpanan UFS 3.1 512GB. Bagian belakang menampilkan ISOCELL HP3 Samsung, sensor kamera 200MP yang sama yang digunakan pada Redmi Note 12 Pro Plus tahun lalu. Sedangkan untuk software, Xiaomi menggunakan MIUI 14 berbasis Android 13. Sementara baterainya hadir dengan baterai 5.000 mAh dan fitur pengisian cepat 120W. Saat perilisannya di China, Redmi Note 13 Pro Plus dijual dengan harga 1,999 yuan (Rp 4,3 juta) untuk pilihan RAM 12/256GB dan 2,299 yuan (Rp 4,9 juta) untuk model 16/512GB. Belum jelas apakah Redmi Note 13 Pro akan turut dibawa ke Indonesia. Kita tunggu saja!
Spesifikasi dan Harga Redmi Note 13 Pro untuk Peluncuran Global pada Bulan Januari 2024

Read Also
Recommendation for You

Google baru saja mengembangkan sistem peringatan dini berbasis kecerdasan buatan untuk badai tropis. Teknologi canggih…

Lonjakan serangan siber di Indonesia tahun ini mengindikasikan bahwa ancaman digital semakin meningkat dan kompleks….

Bulan menyimpan harta karun yang sangat berharga, senilai lebih dari US$1 triliun (Rp 16.200 triliun)…

Amazon bersiap meluncurkan gelombang kedua satelit internet Project Kuiper, yang menjadi pesaing serius bagi Starlink…

China telah mengumumkan fasilitas penelitian dasar laut terbarunya yang berlokasi di Laut China Selatan. Hal…