Berita  

Anies Minta Aplikasi Kebanggaan yang Diserang Hacker untuk Diusut

Anies Minta Aplikasi Kebanggaan yang Diserang Hacker untuk Diusut

Aplikasi JAKI yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diserang oleh hacker setelah disebut berulang kali oleh Anies Baswedan dalam debat Calon Presiden 2024. Anies meminta pemerintah untuk menyelidiki peretasan pada aplikasi yang menjadi kebanggaannya tersebut.

“Enggak boleh terjadi dan pemerintah harus mengusut, harus,” kata Anies usai menghadiri debat Calon Presiden 2024 di KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

Awalnya, Anies mengaku kaget dengan peretasan aplikasi JAKI. Menurutnya, aksi hacker ini adalah sinyal bahwa perubahan dalam pengelolaan layanan publik perlu dilakukan.

“Masa serius?” jawab Anies soal aplikasi JAKI yang diretas. “Menurut saya Ini salah satu adalah ciri bahwa kita harus berubah jangan sampai ketika ada ungkapan politik, kebebasan berbicara, lalu harus berhadapan dengan rasa takut.”

Sebelumnya dalam acara debat antar-capres, Anies berkali-kali menyebut JAKI sebagai aplikasi layanan publik. Ia mencontohkan masyarakat bisa melaporkan soal pohon tumbang kemudian melacak waktu yang dibutuhkan petugas untuk merespons dan membereskan.

Namun saat acara debat Calon Presiden 2024 masih berlangsung, aplikasi JAKI diretas. Hacker menuliskan pernyataan di aplikasi tersebut yang menyindir kurangnya keamanan dan fungsi aplikasi JAKI.

Pihak JAKI merespons soal dugaan peretasan aplikasi milik Pemprov DKI itu. Pihaknya melakukan deteksi untuk mitigasi gangguan.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan gangguan teknis yang baru-baru ini terjadi,” tulis di akun resmi JAKI. “Kami berupaya untuk melakukan deteksi dan respons cepat untuk memitigasi segala gangguan untuk menjaga keamanan dan privasi data pengguna JAKI.”

[Gambas:Video CNBC]

(dem/dem)