Berita  

Disney Menghilangkan Diri dari Twitter dan Instagram dengan Keterlibatan Orang Yahudi

Disney Menghilangkan Diri dari Twitter dan Instagram dengan Keterlibatan Orang Yahudi

Walt Disney Meningkatkan Iklan Instagram Setelah Hentikan Twitter X

Walt Disney melarikan diri dari Twitter X. Perusahaan media dan hiburan raksasa tersebut menghentikan belanja iklan di media sosial milik Elon Musk dan meningkatkan pengeluaran di Instagram milik Mark Zuckerberg.

Berdasarkan data Sensor Tower yang dikutip oleh Reuters, perusahaan raksasa di Amerika Serikat meningkatkan belanja iklan mereka di Instagram setelah menghentikan iklan digital di Twitter X.

Alasan perusahaan raksasa seperti Walt Disney dan Comcast menghentikan belanja iklan di Twitter X adalah konten anti-Yahudi yang dinilai memenuhi platform media sosial tersebut.

Data Sensor Tower menunjukkan bahwa Disney menggenjot belanja iklan mereka di Instagram hingga 40 persen lebih tinggi dalam 2 pekan setelah 20 November, momen penyetopan belanja iklan mereka di Twitter X. Perusahaan internet Comcast juga meningkatkan belanja iklan mereka sebesar 6 persen pada periode yang sama, sedangkan perusahaan media lainnya Paramount meningkatkan belanja iklan di Snapchat hingga 3 kali lipat.

Fakta ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh Elon Musk. Pada akhir November, Musk menghujat para pengiklan yang berhenti beriklan di Twitter X.

Perusahaan raksasa AS ramai-ramai menghentikan iklan mereka di Twitter X setelah Musk mempromosikan konten anti-Yahudi yang menyatakan bahwa komunitas Yahudi “membenci” orang kulit putih. Musk telah meminta maaf atas tindakan tersebut.

Data Sensor Tower menunjukkan 51 dari 100 pengiklan terbesar di Twitter X pada Oktober tahun lalu telah berhenti beriklan di platform tersebut pada November 2023.

Sejak diakuisisi Elon Musk, jumlah pengguna aktif bulanan Twitter merosot 16 persen meskipun aktivitas pengguna cenderung stabil.

Menurut Bloomberg News, Twitter X bakal melaporkan penurunan pendapatan iklan senilai US$ 2,5 miliar sepanjang 2023.

“Meskipun platform seperti X mampu mempertahankan beberapa pengguna inti, tren keseluruhan menunjukkan bahwa konsumen pindah dari aplikasi jaringan sosial berbasis teks ke platform yang memprioritaskan foto dan video,” kata Data.AI.