Konflik antara Israel dan Palestina masih berlanjut. Israel melakukan penyerangan bertubi-tubi dengan menggunakan kecanggihan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI).
Serangan Israel dibantu oleh AI, yang disebut sebagai “pabrik target”. Operasi ini diluncurkan sejak tahun 2019. Penggunaan AI telah meningkatkan efektivitas serangan Israel, dengan jumlah target militer Israel melonjak 70.000% menggunakan AI.
Sistem AI mampu menentukan target dengan cepat, bahkan lebih baik dari saran manusia. Pejabat tentara Israel menegaskan bahwa mereka menggunakan standar tinggi dalam menentukan target agar dapat menimbulkan kerusakan pada musuh.
AI merekomendasikan lokasi tempat tinggal Hamas untuk dilakukan serangan udara. Namun demikian, Israel juga melakukan serangan terhadap masyarakat sipil di Palestina. Mantan perwira intelijen Israel menyebut bahwa serangan ini ditekankan pada kuantitas daripada kualitas.
