Dalam tradisi Natal, ada cerita tentang Bintang Timur yang membimbing tiga raja dari Majus ke tempat kelahiran Yesus Kristus. Selama bertahun-tahun, para astronom berdebat mencari bukti kemunculan bintang tersebut. Bintang Timur juga disebut Bintang Natal atau Bintang Betlehem. Dalam Alkitab, disebutkan bahwa tiga raja dari Majus datang dari timur ke Betlehem karena melihat bintang yang menandakan kelahiran Raja Israel.
Selama berabad-abad, para peneliti dari berbagai latar belakang berusaha mencari fakta tentang Bintang Timur. Injil Matius, yang ditulis pada tahun 85 Masehi dalam bahasa Yunani kuno, menggunakan kata “astra”. Menurut IFL Science, astra tidak hanya bisa diartikan sebagai bintang tetapi juga objek langit lain seperti komet atau planet.
Menurut Greg Brown dari Royal Observatory Greenwich, terdapat banyak perdebatan tentang kemunculan Bintang Timur. Salah satu kandidatnya adalah peristiwa unik seperti supernova yang tercatat terjadi sekitar 4 SM. Selain itu, peristiwa lain seperti posisi segaris planet, Bulan, dan bintang juga bisa dianggap sebagai peristiwa yang menandakan kelahiran orang besar.
Tentu ada juga kemungkinan bahwa kemunculan Bintang Timur adalah kisah yang ditambahkan tanpa peristiwa langit yang nyata. Namun jika betul terjadi, beberapa “kejadian di langit” yang kemudian dikisahkan sebagai kemunculan Bintang Natal antara lain adalah supernova dan barisan benda langit.
Supernova terjadi ketika sebuah bintang “mendadak” muncul di langit karena tiba-tiba bersinar sangat terang. Peristiwa ini sangat jarang terjadi. Ada juga kemungkinan bahwa yang dilihat oleh tiga orang bijak adalah nova, yaitu katai putih yang bertambah terang untuk sementara. Nova lebih banyak ditemukan daripada supernova.
Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa yang dilihat oleh tiga raja dari Majus adalah beberapa objek langit, ketika dua benda langit terlihat berada di titik terdekat dari titik ketiga. Ada juga peristiwa planet segaris atau konjugasi yang terjadi pada periode sekitar tahun kelahiran Yesus.
Namun, menurut IFL Science, peristiwa langit bukan penunjuk arah yang andal karena posisi objek langit tampak bergerak dari titik tertentu setiap beberapa jam. Oleh karena itu, ada intepretasi lain bahwa Bintang Timur adalah sebuah komet yang bergerak melintasi langit, yang bisa diartikan sebagai petunjuk arah yang bisa diikuti oleh pengamat di Bumi. Komet yang bergerak bisa diartikan sebagai petunjuk arah perjalanan, misalnya, sebagai panduan perjalanan menuju Betlehem.