Berita  

Rasa Viral Tumpeng IKN, Masyarakat Terkejut dengan Kehadiran Gibran Slepet bersama Cak Imin dan Mahfud

Rasa Viral Tumpeng IKN, Masyarakat Terkejut dengan Kehadiran Gibran Slepet bersama Cak Imin dan Mahfud

Salah satu topik yang membuat debat pertama calon wakil presiden 2024 menjadi panas adalah proyek Ibukota Nusantara (IKN) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Perdebatan mengenai IKN ini bermula dari pertanyaan panelis untuk Gibran terkait prioritas anggaran APBN, apakah untuk infrastruktur atau sumber daya manusia (SDM).

Gibran lantas mengatakan tidak semua pembangunan menggunakan APBN. Dia mencontohkan soal IKN. Gibran menyebut proyek IKN hanya mengambil 20% APBN dan sisanya dari investor.

Lantas, pernyataan itu disanggah oleh Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Yang menarik, netizen justru fokus membahas soal ‘tumpeng IKN’.

Mulanya, Cak Imin mengkritik soal IKN dengan menekankan soal skala prioritas. Cak Imin mengatakan bahwa IKN mengandalkan APBN hampir Rp500 triliun. Padahal, kalau 1% itu digunakan untuk membangun jalan di Kalimantan, pasti akan beres.

Gibran lantas tak tahaun untuk menjawab komentar dari Cak Imin. Ia mengingatkan kembali ke Cak Imin bahwa dulu cawapres Anies Baswedan tersebut ikut merayakan peresmian IKN.

“Saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gmn ini, gak konsisten? Dulu dukung, sekarang gak dukung karena menjadi wakil Pak Anies yang mengusung tema perubahan,” ia menegaskan.

Panasnya obrolan soal IKN ini jadi topik hangat yang dibahas di media sosial. Pantauan CNBC Indonesia, Jumat (22/12/2023) topik ‘Gibran’ merajai trending di X dengan 197.000 post mendiskusikan tentang dia.

Topik ‘Pak Mahfud’ juga ramai dibahas dan meraup 35.500 post. Sementara itu, topik Cak Imin meraup 7.701 post.berapa.

Gibran juga menyanggah omongan Mahfud MD yang mengatakan belum ada investor yang masuk ke IKN. Gibran meminta Mahfud untuk googling karena menurut dia sudah ada banyak investor yang menanam modal di IKN, salah satunya Agung Sedayu.

Exit mobile version