Berita  

Joe Biden Bereaksi Cepat Setelah Chip Buatan China Laku Keras

Joe Biden Bereaksi Cepat Setelah Chip Buatan China Laku Keras

Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) akan melakukan survei rantai pasokan industri chip di negaranya. Ini menjadi salah satu taktik pemerintahan Joe Biden untuk membatasi ruang gerak China dalam mendistribusikan chip-nya.
Survei yang dimulai pada Januari 2024 mendatang bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan dan pengadaan chip lama buatan China dalam rantai pasokan industri-industri penting AS. Tahapan ini dianggap penting sebelum pemerintah memberikan subsidi hampir US$ 40 miliar (Rp 619 triliun) untuk produsen chip AS.
Sebuah laporan yang dirilis oleh kementerian tersebut mengatakan China telah memberikan subsidi ke pemain chip lokal di negaranya US$ 150 miliar (Rp 2.321 triliun) dalam satu dekade terakhir. Menurut AS, angka yang jorjoran tersebut telah menciptakan persaingan global yang tak setara dengan AS dan negara lain.
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, AS telah melihat potensi tanda-tanda praktik yang mengkhawatirkan dari China untuk memperluas produksi chip lama perusahaan mereka dan mempersulit perusahaan-perusahaan AS untuk bersaing.
Sementara itu, Kedutaan Besar China di Washington mengatakan bahwa AS telah memperluas konsep keamanan nasional, menyalahgunakan langkah-langkah pengendalian ekspor, melakukan perlakuan diskriminatif dan tidak adil terhadap perusahaan-perusahaan negara lain, serta mempolitisasi dan mempersenjatai isu-isu ekonomi dan teknologi ilmiah.
Raimondo memperkirakan lembaganya akan memberikan sekitar belasan penghargaan pendanaan chip semikonduktor pada tahun depan, termasuk pengumuman bernilai miliaran dolar yang secara drastis dapat mengubah industri chip AS. Kementerian Perdagangan AS mengatakan survei ini juga akan membantu mendorong kesetaraan dalam produksi chip lama.