Berita  

Huawei Bersiap Menghadapi Hambatan dari Joe Biden, China Mendukung!

Huawei Bersiap Menghadapi Hambatan dari Joe Biden, China Mendukung!

Sejak 2019, Huawei telah menjadi sasaran dari pemerintah Amerika Serikat. Namun, keputusan mantan Presiden Donald Trump untuk membatasi pasokan komponen vital justru mempercepat perkembangan industri semikonduktor China.

Keterbatasan yang diberlakukan oleh AS justru memicu kebangkitan perusahaan China dan mendukung industri chip lokal. Pemerintah China juga mengalokasikan anggaran miliaran dolar AS untuk meningkatkan industri chip dalam negeri, sehingga memudahkan Huawei untuk membangun jaringan chip secara mandiri.

Serangan pertama Trump terhadap Huawei terjadi pada Mei 2019, dengan alasan Huawei disinyalir membahayakan keamanan nasional AS karena memiliki keterkaitan dengan pemerintahan China.

Akibat masalah tersebut, Google tidak lagi dapat memberikan dukungan Android kepada Huawei, sehingga seri Mate 30 dan model yang lebih baru tidak dapat mengakses aplikasi Google. Huawei akhirnya mengadopsi pengganti Android, yaitu HarmonyOS, dua tahun kemudian.

Pada Mei 2020, AS semakin membatasi akses Huawei terhadap peralatan dan perangkat lunak AS. Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC) berhenti memproduksi chip HiSilicon untuk Huawei, yang saat itu merupakan pelanggan terbesar kedua setelah Apple.

Untuk mengatasi hal ini, Huawei bergantung pada produsen chip lokal seperti Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) dan Shanghai IC R&D Center, namun dengan menurunkan spesifikasi yang signifikan.

Pada November 2020, Qualcomm diizinkan untuk memasok chip 4G ke Huawei. Meskipun begitu, penjualan Huawei turun di pasar lokal dan global sejak tahun 2021. Namun, produk spin-off Huawei yaitu Honor, berhasil mengamankan posisi teratas di China.

Investasi dalam industri chip China akhirnya membuahkan hasil ketika SMIC membuat terobosan 7nm pada Agustus 2022. Huawei juga berhasil mempekerjakan mantan karyawan ASML untuk mencapai proses node 7nm untuk prosesor terbarunya, HiSilicon Kirin 9000S.

Huawei kemudian meluncurkan smartphone Kirin 9000S pada awal September tahun ini tanpa acara peluncuran atau teaser, yang membuat banyak orang percaya bahwa perusahaan mungkin menerima perintah khusus dari otoritas tertentu.

Selain itu, Huawei juga mengumumkan dukungan dana sebesar US$40 miliar untuk lebih meningkatkan industri chip-nya.