Berita  

Syarat untuk Elon Musk Masuk Papua Harus Dipatuhi

Presiden RI Joko Widodo meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi untuk menyelesaikan proyek BTS 4G yang masih tersisa di semester-1 2024 mendatang.

Hingga Desember 2023, sebanyak 4.990 BTS 4G sudah on-air di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Masih ada 628 BTS 4G yang belum selesai di area kahar (force majeur) pedalaman Papua.

Sebab, daerah tersebut memiliki tantangan keamanan. Beberapa kali ada masalah yang terjadi saat pembangunan dilakukan, hingga membahayakan keselamatan pekerja infrastruktur BTS 4G di sana.

Dirut BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar, mengatakan ada beberapa solusi yang tengah dikaji untuk menyelesaikan pembangunan di Papua. Antara lain bekerja sama dengan TNI untuk menjamin keamanan, melakukan relokasi di desa yang lebih kondusif, hingga menggunakan opsi teknologi lain yang lebih mudah dan cepat dibangun.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Usman Kansong, mengatakan salah satu opsi yang bisa dijajaki adalah penggunaan satelit. Ketika ditanya kemungkinan menggunakan satelit Starlink, Usman menegaskan syaratnya harus melalui kerja sama B2B dengan pemain lokal.

Starlink adalah layanan satelit milik SpaceX, perusahaan teknologi antariksa milik Elon Musk. Satelit orbit rendah milik Starlink menyediakan sambungan internet langsung untuk perangkat di permukaan bumi.

“Ya kalau itu (B2B) bisa saja. Kominfo kan dalam hal ini sebagai regulator. Salah satu regulasinya kalau Starlink atau operator asing mau beroperasi di Indonesia harus bekerja sama dengan operator Indonesia,” ia menjelaskan.

Usman mengatakan pembangunan 628 BTS 4G masih akan terus diupayakan. Namun, memang satelit bisa menjadi salah satu jalan keluar dari tantangan berat yang dihadapi di zona merah pedalaman Papua.

“Kerja sama [Starlink] dengan BAKTI ya bisa saja. Mereka bebas aja untuk B2B. Bagus kalau bisa seperti itu,” ujarnya.

Exit mobile version