Pemimpin kelompok militan Hamas diklaim menggunakan perangkat Huawei buatan China untuk menembus pertahanan canggih Israel. Hal ini disampaikan oleh mantan anggota al-Qaeda yang kemudian direkrut menjadi mata-mata Inggris, Aimen Dean, Kamis (12/10/2023). Ia menyebut perangkat Huawei tidak dapat disadap oleh intelijen. Dean mengindikasikan bahwa teknologi Huawei sulit ditembus oleh mata-mata Barat dan Israel, karena sudah dilindungi oleh teknologi keamanan canggih.
Serangan mendadak yang dilancarkan kelompok Hamas ke Israel pada akhir pekan lalu juga menimbulkan kritik terhadap Tel Aviv. Serangan tersebut disebut menunjukkan kegagalan lembaga intelijen Israel dalam mendeteksi konflik.
Mengenai hal ini, Akun @BeijingDai di X yang kerap membahas soal teknologi, ekonomi, dan militer seputar China, menyatakan bahwa “Sekarang kita tahu alasan Amerika Serikat (AS) sangat membenci Huawei. Jika Anda tak ingin dimata-matai CIA, beli HP Huawei”.
Serangan ‘Al-Aqsa Storm’ yang dilancarkan oleh Hamas memang merupakan serangan terbesar yang dilakukan oleh kelompok tersebut dalam beberapa dekade terakhir. Kelompok militan Hamas melakukan serangan pada Sabtu pekan lalu yang dinamai ‘Al-Aqsa Storm’ melawan Israel. Serangan ini adalah yang terbesar sejak beberapa dekade lalu.
Hamas melakukan penyerangan melalui jalur Gaza. Mereka menyerbu Israel dan menyandera beberapa warga setempat. Foto dan video penyanderaan viral di media sosial. Sebagai tanggapan, Israel membalas dengan serangan bersenjata.
