NASA menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi dampak badai matahari di Bumi. Menurut perhitungan NASA, manusia di Bumi punya waktu 30 menit sebelum dampak meledak. Badai Matahari pernah membuat kota Quebec mati listrik selama berjam-jam. Fenomena yang lebih dahsyat terjadi di Carrington, Inggris sekitar 150 tahun yang lalu. Dengan AI, peneliti NASA dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh suar surya dan dampaknya. Mereka menggunakan model DAGGER yang mampu meramal dampak badai matahari hanya dalam hitungan detik. Algoritma sebelumnya membutuhkan waktu yang sangat panjang sehingga prediksi menjadi sia-sia. DAGGER juga mampu memprediksi lokasi di Bumi yang akan terimbas langsung oleh badai surya. Kini, perusahaan komunikasi dan infrastruktur listrik punya beberapa tahun untuk mengintegrasikan DAGGER ke sistem mereka jelang 2025. Meskipun tidak sepenting sirene tornado atau tsunami, DAGGER bisa menyelamatkan suatu kota dari kegelapan total.
NASA Mengetahui Kiamat Bumi 30 Menit Sebelumnya

Read Also
Recommendation for You

Pada tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan tragedi nuklir Chernobyl yang menewaskan sekitar 60.000 jiwa…

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…