Berita  

Anggaran Kementerian Pertahanan Dalam Era Prabowo Mencakup Pengadaan Alutsista, Perhatikan!

Anggaran Kementerian Pertahanan Dalam Era Prabowo Mencakup Pengadaan Alutsista, Perhatikan!

Jakarta, CNBC Indonesia – Anggaran Kementerian Pertahanan era Prabowo Subianto menjadi salah satu fokus utama debat capres 2024 kemarin malam. Sepanjang kepemimpinan Prabowo, Kementerian Pertahanan menghabiskan sekitar Rp 500 triliun untuk membeli alutsista. Simak kecanggihannya.

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, terlibat diskusi panas dengan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dalam debat calon presiden peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Menjawab pertanyaan Prabowo, Anies mengatakan, pertahanan harus sesuai dengan ancaman nyata di depan mata. Ancaman itu dirasakan tidak hanya di batas teritorial.

“Tapi juga di keluarga. Bagaimana ancaman atas penipuan online, peretasan, judi online, terorisme itu semua butuh perhatian,” ujar Anies.

Menurut dia, jangan memutuskan belanja alutsista berdasarkan selera dan berdasarkan preferensi masa lalu tapi juga kebutuhan masa depan.

“Ya anggarannya butuh kita tingkatkan tapi jangan keliru ancamannya juga bergeser, maka dibutuhkan strategi yang baik supaya kekuatan

Tim riset CNBC Indonesia telah menuliskan perincian penggunaan anggaran Kementerian Pertahanan era Prabowo yang nyaris mencapai Rp 700 triliun.

Sepanjang kiprahnya sebagai Menhan, Prabowo sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 500 triliun lebih untuk pembaharuan alutsista.

Jatah anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp 135,45 triliun dalam RAPBN 2024. Besarnya anggaran ini membawa Kemenhan berada di posisi kedua dengan Kementerian/Lembaga (K/L) belanja terjumbo.

Kementerian Pertahanan sendiri tidak pernah memberi detail pasti berapa nilai alutsista yang diborong Prabowo. Namun, alokasi anggaran tiap tahun yang terus melonjak mencerminkan jika alutsista Prabowo jelas bukan barang murah.

Sebagai gambaran, nilai kontrak pembelian 42 unit pesawat Rafale itu buatan Dassault Aviation, Prancis, disebut-sebut mencapai US$8,1 miliar atau sekitar Rp116 triliun (kurs Rp14.350/US$).

Kontrak pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar diperkirakan mencapai US$792 juta atau Rp12,1 triliun (kurs US$1=15.280). Lainnya, ada pesawat tempur F-15EX produksi Boeing ada diperkirakan dibanderol US$ 87,7 juta atau Rp 1,34 triliun.

Bahkan, kapal selam Scorpene telah secara resmi mulai beroperasi di perairan Malaysia sejak tahun 2009. Akan tetapi tentu saja, akan ada perbedaan spesifikasi antara Scorpene yang dibeli Malaysia dan Indonesia.

Kabar terbaru pada Jumat (1/12/2023), Menhan Prabowo menyerahkan delapan unit helikopter angkut berat H225M, kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Prancis, kepada Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Atang Sendjaja Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Kedelapan helikopter tersebut dikirimkan secara bertahap, sejak pengiriman unit pertama pada 14 September 2023 dari Apron Hanggar Rotary Wing PTDI, Bandung, menuju Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja.

“Saya beserta seluruh jajaran akan berjuang keras untuk memperbaiki kondisi alutsista dan pelayanan yang saudara butuhkan. Mencari peralatan dan pemeliharaan yang baik, agar memiliki Angkatan Udara yang handal, unggul, tangguh dan kuat,” kata Menhan Prabowo.

H225M dikenal sebagai helikopter yang aman, andal, kuat, dan serbaguna untuk berbagai misi seperti operasi khusus, SAR, evakuasi medis, pengawasan maritim, dan bantuan tembakan dari udara. Helikopter itu memiliki sejumlah fitur canggih seperti desain modular, penggunaan material komposit, avionik canggih, termasuk LCD Multi-Functions Displays, Vehicle Monitoring System dan Automatic Flight Control System.

H225M juga menggabungkan pembangkit listrik Turbomeca MAKILA 2A1 generasi baru yang memberikan kinerja tinggi dan keamanan maksimum. Sedangkan, Full Flight Simulator (FFS) H225M yang dibangun di Lanud ATS adalah Flight Simulator Training Device dengan level tertinggi dan satu-satunya di Asia Tenggara yang terkualifikasi dengan basis regulasi FAA (14 CFR Part 60).

Simak data lengkap anggaran Kementerian Pertahanan era Prabowo dan detail penggunaannya di artikel riset CNBC Indonesia berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Jadi Cawapres Gibran Janji Kredit Startup Milenial, Apa Itu?

(dem/dem)

Exit mobile version