Berita  

Elon Musk Terbukti Menggunakan Narkoba Selama Rapat

Elon Musk Mengalami Kecanduan Narkoba, Bos SpaceX dan Tesla
Elon Musk menjadi sorotan perihal kecanduannya terhadap beberapa jenis narkoba. Menurut pengakuan dari orang-orang terdekatnya, Musk diketahui mengonsumsi LSD, kokain, ekstasi, dan ketamin.

Masalahnya, kekhawatiran pun muncul dari sejumlah eksekutif perusahaan yang berada di bawah naungan Musk. Mereka khawatir kecanduan narkoba yang dialami oleh sang bos akan berdampak buruk pada bisnis. Sebab, terdapat insiden di mana Musk muncul di kantor dalam keadaan ‘tak sadar’.

Business Insider melaporkan kejadian baru-baru ini di mana Musk datang terlambat satu jam dalam rapat di SpaceX. Saat tiba, Musk malah bicara tak jelas selama 15 menit. Hal ini memaksa Presiden Gwyne Shotwell untuk mengambil alih rapat tersebut, menyebabkan kekhawatiran dari jajaran eksekutif akan kondisi Musk yang diduga tengah dalam pengaruh narkoba.

Insiden tersebut menyebabkan kekhawatiran terkait risiko penggunaan narkoba oleh Musk terhadap kontrak pemerintah AS senilai miliaran dolar, serta potensi risiko kerugian pada aset yang dimiliki oleh investor, sekitar 13.000 pekerjaan, dan masa depan program luar angkasa AS.

Meski begitu, juru bicara Musk enggan memberikan tanggapan terkait laporan tersebut. Pengacara Musk, Alex Spiro, mengatakan bahwa laporan tersebut tidak akurat meskipun telah dikonfirmasi oleh beberapa orang yang hadir dalam rapat.

Sebelumnya, terdapat laporan yang menyebutkan bahwa Musk menggunakan ketamin untuk perawatan depresi. Namun, penggunaan narkoba oleh Musk menyebabkan kekhawatiran dari dewan direksi.

Dalam sebuah podcast dengan Joe Rogan, Musk juga hadir setengah sadar setelah kedapatan mengonsumsi ganja. Hal ini membuat NASA meminta SpaceX membuat perjanjian tertulis bahwa perusahaan akan patuh terhadap aturan federal dalam penggunaan narkoba di tempat kerja, serta membayar US$ 5 juta untuk pelatihan karyawan.

SpaceX juga mulai mengawasi ketat penggunaan narkoba di perusahaan, salah satunya dengan membawa anjing pelacak. Selain itu, mantan Direktur Tesla, Linda Johnson Rice, juga dikabarkan frustrasi dengan penggunaan narkoba Musk, yang menyebabkannya tidak kembali sebagai direktur dalam pemilihan di perusahaan.

Beberapa dewan direksi Tesla juga menduga bahwa Musk dalam pengaruh narkoba saat mengeluarkan tweet kontroversial pada 2018 terkait privatasi perusahaan. Insiden tersebut membuat gempar pemegang saham, dan SEC (Securities and Exchange Commission) bahkan turun tangan untuk melakukan investigasi. Akibatnya, Tesla terpaksa membayar pinalti US$ 40 juta dan Musk melepas jabatannya sebagai Chairman Tesla untuk sementara waktu.