Dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin berbasis spot (ETF Bitcoin Spot) disetujui oleh regulator AS melalui Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Hal tersebut langsung memicu optimisme atas masa depan mata uang virtual tersebut. Pasar kripto terpantau ramai-ramai berada di zona hijau, menurut data CoinMarketCap pada Kamis (11/1/20234) pukul 05.31 WIB.
Bitcoin naik 1,34% ke US$46.462,95 dan secara mingguan mengalami apresiasi 8,8%. Ethereum berada di zona positif 8,03% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan terbang 15,9%. Solana mengalami apresiasi 4,71% secara harian kendati dan secara mingguan menguat 4,32%. Begitu pula dengan Avalanche yang melonjak 12,32% dalam 24 jam terakhir dan secara mingguan berada di zona hijau 6,28%.
Sebelumnya, Standard Chartered memprediksi bilai Bitcoin bisa tembus US$ 100.000 pada 2024 ini. Raksasa bank tersebut mengatakan kenaikan Bitcoin akan didorong oleh izin ETF (exchange traded fund/ETF) yang sudah ramai dibahas sejak 2023 lalu.
Singkatnya, ETF merupakan izin agar Bitcoin bisa berlaku sebagai instrumen Reksa Dana. Hal tersebut bisa memicu minat para investor tradisional yang sebelumnya tak percaya dengan masa depan kripto. Sebab, Bitcoin akan jadi lebih mainstream dengan masuk ke instrumen keuangan yang lebih besar.
ETF Bitcoin Spot sendiri merupakan sarana investasi yang memungkinkan investor mengetahui pergerakan harga Bitcoin di akun pialang reguler mereka dengan menitipkan dananya ke pada manajer investasi. Tidak seperti ETF Bitcoin berjangka, ETF Bitcoin Spot berinvestasi langsung pada bitcoin sebagai aset dasar, bukan kontrak derivatif berdasarkan harganya.
Matrixport yang merupakan firma layanan keuangan kripto merilis laporan yang meramalkan nilai Bitcoin akan tembus US$ 63.140 pada April 2024 dan US$ 125.000 pada akhir tahun depan.
“Berdasarkan model inflasi kami, lingkungan makro diperkirakan akan tetap menjadi pendorong yang kuat bagi kripto. Penurunan inflasi lainnya diperkirakan akan mendorong Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga,” kata Matrixport dalam laporannya beberapa saat lalu. “Dikombinasikan dengan arus geopolitik, dukungan moneter yang sehat ini akan mendorong Bitcoin ke level tertinggi baru pada tahun 2024,” ia menjelaskan.
Beberapa orang menilai kebijakan moneter akan mendukung perkembangan Bitcoin yang selama ini dilihat sebagai aset berisiko tinggi. Sementara itu, banyak pula yang menilai Bitcoin sebagai ‘safe haven’, yakni aset aman untuk menaruh uang di tengah kondisi geopolitik yang tak menentu.