Mayor Jenderal TNI Anumetra I Gusti Putu Danny Karya Nugraha

Mayor Jenderal TNI Anumetra I Gusti Putu Danny Karya Nugraha

Prabowo Subianto, dalam bukunya “Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto”, mengungkapkan peristiwa pada tanggal 25 April 2021 di mana Kabinda Papua, Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Nugraha, terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Kabarnya, ia hanya bersama 4 prajurit dalam insiden tersebut.

Subianto mengenal Putu Danny karena ia yang menyeleksi beliau masuk Komando sewaktu menjadi Komandan Pusdikpassus Batujajar pada tahun 1994. Setelah itu, Subianto memperhatikan kariernya yang selalu menunjukkan keberanian di lapangan dan selalu berada di depan.

Gugurnya Putu Danny merupakan peristiwa yang menyedihkan, yang meninggalkan rasa kehilangan bagi keluarganya. Namun, Subianto menegaskan bahwa risiko menjadi perwira, terutama perwira pasukan tempur, adalah selalu hilang nyawa. Seorang pemimpin militer harus berani menanggung risiko tersebut dan mau mengalami risiko yang sama dengan prajuritnya.

Menurut Subianto, etos kepemimpinan tentara yang baik adalah para komandan memimpin dari depan, dengan seruan “ikuti saya,” bukan “maju kamu.”

Sumber: Buku “Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto”

Source link