Sejak Jack Ma meninggalkan Alibaba beberapa tahun yang lalu, bisnis Alibaba mengalami penurunan. Apalagi, persaingan e-commerce di China semakin ketat dan menekan posisi Alibaba.
Pada tahun 2023, Alibaba mengumumkan rencana untuk membagi bisnisnya menjadi 6 unit. Namun, setelah 6 bulan dari pengumuman tersebut, Alibaba membatalkan pemisahan bisnis cloud.
Restrukturisasi di Alibaba juga menyebabkan Daniel Zhang mundur dari posisi CEO untuk memimpin divisi cloud. Namun, dalam waktu kurang dari tiga bulan, Zhang kembali mundur dari posisi tersebut.
Di tengah semua peristiwa yang terjadi, Alibaba kini memiliki strategi baru untuk melangkah ke depan. VP Alibaba Group Kaifu Zhang mengatakan bahwa unit e-commerce internasional Alibaba akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) generatif untuk membantu penjual lintas negara dalam penerjemahan, pembuatan konten, dan pengembalian produk.
Unit e-commerce internasional Alibaba, yang dinamakan AIDC, mencakup AliExpress, Lazada, Daraz, dan Trendyo. Pada kuartal Desember tahun lalu, pendapatan AIDC meningkat 44% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kaifu Zhang optimis bahwa AI akan mendukung pertumbuhan bisnis e-commerce internasional Alibaba, meskipun ada ketegangan antara AS dan China.
AliExpress dan Lazada dikatakan semakin kompetitif di pasar global setelah mengalami restrukturisasi sebagai bisnis yang berdiri sendiri. Saat ini, AIDC memiliki 300 juta konsumen dan lebih dari 1 juta pedagang di seluruh dunia.