Berita  

Tanda Kiamat Semakin Dekat, Keanehan Menuai Normalitas

Panas Terus Berlanjut di Manila, Filipina pada Sabtu

Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena El Nino ekstrem diprediksi akan menjadi normal baru di masa depan. Sebuah penelitian memperkirakan bahwa peristiwa tersebut akan terjadi lebih sering.

Dampak siklus El Nino dan La Nina selalu menjadi perdebatan hangat. Beberapa model sebelumnya menyebutkan bahwa El Nino mungkin akan terus terjadi secara permanen.

Angin pasat di sekitar khatulistiwa diprediksi akan melemah, sementara perairan Pasifik Timur akan menjadi lebih hangat. Namun, tidak semua setuju dengan model El Nino permanen. Peneliti Tobias Bayr dan rekan menemukan model iklim yang sangat baik dalam mewakili siklus kedua peristiwa tersebut.

Temuannya menunjukkan bahwa pemanasan global tidak akan membuat El Nino permanen, namun kondisinya akan semakin parah dan terjadi lebih sering. Dalam kondisi saat ini, model memperkirakan akan ada 8-9 El Nino ekstrem per abad. Jumlahnya akan meningkat menjadi 26 El Nino ekstrem per abad jika pemanasan global mencapai 3,7 derajat Celcius.

Pada tahun 1997-1998, El Nino menyebabkan kematian 23.000 orang dan kerugian miliaran dolar AS di seluruh dunia akibat badai, banjir, wabah terkait banjir, dan kekeringan.

Namun, temuan ini membuka pertanyaan apakah El Nino akan menjadi titik kritis dalam iklim. Titik kritis merujuk pada perubahan drastis dalam iklim Bumi, yang jika terjadi, kondisi Bumi tidak akan kembali normal setelah melewati panas ekstrem.

Exit mobile version