Berita  

Mark Zuckerberg Kembali Memperkaya Diri dengan Pendapatan Rp 128 Triliun, Inilah Inovasi Bisnisnya yang Sukses

Saham Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) melonjak hampir 9% pada Kamis (1/8) setelah melaporkan peningkatan pendapatan dari iklan digital di platform media sosialnya. Peningkatan pendapatan ini memungkinkan perusahaan untuk membiayai investasi dalam sistem kecerdasan buatan (AI) yang mahal.

Kekayaan Mark Zuckerberg sebagai CEO Meta juga melonjak sebesar US$ 7,9 miliar (Rp 128 triliun) menjadi US$ 174,5 miliar (Rp 2.828 triliun). Ia kini menempati posisi sebagai orang terkaya ke-4 di dunia menurut laporan Forbes Real-Time Billionaire.

Nilai kapitalisasi pasar Meta meningkat sebesar US$ 120 miliar menjadi US$ 1.204 miliar setelah melampaui ekspektasi pasar dan meramalkan pendapatan di periode Juli-September di atas estimasi Wall Street.

Pasar iklan digital Meta saat ini tengah naik dan mampu mengungguli pendapatan yang diperoleh oleh Google.

Analis menilai bahwa laporan positif yang disampaikan Zuckerberg membuktikan bahwa investasi Meta dalam AI senilai miliaran dolar telah terbayar. Meskipun biaya operasional perusahaan melonjak 7% selama Q2 2024, namun peningkatan pendapatan sebesar 9 basis poin berhasil meningkatkan margin operasional hingga 38%.

“Meta terus menjadi pilihan terbaik bagi pengiklan digital,” kata analis Bernstein Mark Shmulik. “Pengeluaran modal tahun 2025 tentu akan lebih besar. Namun, apakah investasi AI-generatif akan melampaui pendapatan tahun depan masih menjadi pertanyaan besar,” tambahnya.

CFO Meta, Susan Li, menyatakan bahwa Meta tengah mempersiapkan diri untuk meraih hasil dari investasi AI di masa depan. Sistem ini diharapkan akan meningkatkan penargetan, peringkat, dan distribusi iklan digital di platform Meta.

Exit mobile version