Isu gempa megathrust di Indonesia sedang ramai diperbincangkan. Hal ini terjadi setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter terjadi di Pulau Kyushu, Jepang pada 8 Agustus lalu. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono telah memperingatkan bahwa gempa dari dua zona megathrust, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, tinggal menunggu waktunya.
Meskipun BMKG belum dapat memastikan kapan bencana alam tersebut akan terjadi, mereka terus mengambil langkah-langkah antisipasi. Mereka telah menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust. Selain itu, mereka juga telah melakukan edukasi kepada masyarakat lokal dan internasional, serta bekerja sama dengan Indian Ocean Tsunami Information Center untuk mengedukasi negara-negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami.
Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan persiapan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi gempa megathrust di Indonesia. Penyebaran informasi dan sistem peringatan dini juga menjadi fokus utama dalam upaya mitigasi bencana ini.