Berita  

Joe Biden terungkap melakukan dosa besar oleh Bos Facebook, sungguh keadaan yang memprihatinkan

CEO Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) Mark Zuckerberg tiba-tiba memberikan pernyataan terkait tekanan pemerintah AS terhadap platform media sosialnya dalam mengatasi konten terkait Covid-19 selama pandemi. Zuckerberg menyatakan bahwa pemerintah AS telah menekan timnya untuk melakukan sensor terhadap konten tertentu terkait Covid-19, termasuk konten yang bersifat humor dan satir. Ia menegaskan bahwa jika hal tersebut terulang di masa depan, ia akan melawan tekanan tersebut.

Dalam surat yang ditulis pada tanggal 26 Agustus 2024 kepada komite kehakiman di DPR AS, Zuckerberg menyatakan penyesalannya atas kepatuhannya selama ini terhadap permintaan sensor pemerintah. Ia mengaku bahwa keputusan yang diambil saat itu adalah keputusan yang salah.

Zuckerberg juga menegaskan bahwa ia tidak akan memberikan dukungan untuk pemilu tahun ini, setelah pada pemilu 2020 ia terlibat dalam mendukung infrastruktur pemilihan dengan menyumbangkan US$ 400 juta melalui Chan Zuckerberg Initiative. Aksinya pada saat itu mendapat kecaman dari berbagai pihak karena dianggap terlibat dalam kontestasi politik di AS.

Pernyataan Zuckerberg ini mendapat respons positif dari Jim Jordan, kepala komite kehakiman dari Partai Republik, yang menganggapnya sebagai kemenangan atas kebebasan berpendapat. Zuckerberg juga diakui telah mengakui kesalahannya dalam menyensor pengguna AS dalam suratnya tersebut.