Berita  

Manusia Semakin Mudah Diganti oleh Robot dengan Bukti Terbaru, Semakin Menyerupai Aslinya

Manusia Semakin Mudah Diganti oleh Robot dengan Bukti Terbaru, Semakin Menyerupai Aslinya

Jakarta, CNBC Indonesia – Media di Venezuela kini mulai menggunakan “pembaca berita virtual” menggunakan kecerdasan buatan (AI). Pembaca berita virtual digunakan untuk melindungi jurnalis di tengah aksi represif pemerintah Venezuela.

Reuters melaporkan, sebuah gerakan bernama Operation Retweet oleh organisasi yang bernama Connectas memperkenalkan penggunaan AI yang rupa, suara, dan gerakannya mirip manusia sebagai pembaca berita.

Pembaca berita pria virtual dengan alias El Pana dan pembaca berita perempuan dengan alias La Chama menyampaikan berita terkini dari puluhan media asal Venezuela.

Kehadiran manusia AI ini diharapkan bisa melindungi para wartawan di Venezuela. Pasalnya, pemerintah Venezuela memiliki kebijakan yang keras untuk menekan jurnalis dan demonstran.

“Kami memutuskan untuk menggunakan AI sebagai ‘wajah’ dari informasi yang kami publikasikan karena rekan jurnalis kini menghadapi risiko yang makin besar,” kata Carlos Huertas, direktur di Connectas kepada Reuters.

Menurut Reporters Without Borders, sebanyak 10 wartawan telah ditangkap di Venezuela sejak awal Juni dengan berbagai tuduhan termasuk terorisme.

“AI, di sini, seperti campuran antara teknologi dan jurnalisme,” kata Huertas.

Penangkapan wartawan di Venezuela adalah kelanjutan dari gelombang demonstrasi selama dan sesudah pemilu yang penuh sengketa di negara tersebut.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan pihak oposisi saling klaim kemenangan dalam pemilu yang berlangsung 28 Juli tersebut. Pemerintah Maduro, yang telah berkuasa di Venezuela sejak 2013, menolak mengumumkan hasil pemilu dengan alasan serangan siber.

Pihak oposisi menyatakan kandidat mereka yang bernama Edmundo Gonzales memenangi pemilu berdasarkan 80 persen suara yang sudah dihitung.

Gelombang demonstrasi setelah pemilu telah memakan korban jiwa 27 orang dan sekitar 2.400 orang ditangkap. Maduro menuduh demonstran sebagai golongan fasis dan antek dari Amerika Serikat.