Berita  

Pakar Mengungkap Perubahan Drastis pada iPhone 16, Menjelaskan Nasib Apple secara Terbuka

Pakar Mengungkap Perubahan Drastis pada iPhone 16, Menjelaskan Nasib Apple secara Terbuka

Jakarta, CNBC Indonesia – Peluncuran ChatGPT oleh OpenAI pada akhir 2022 memicu ledakan penggunaan kecerdasan buatan (AI), termasuk pada smartphone. Sejauh ini tercatat ada Samsung yang telah meluncurkan HP dengan dukungan AI melalui ekosistem Galaxy AI. Ada juga Google dengan ponsel AI Pixel 9 yang meluncur beberapa waktu lalu. Apple baru akan memasuki perlombaan AI melalui seri iPhone 16 yang dilengkapi dengan kemampuan Apple Intelligence. Sistem AI tersebut akan diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang dan dibenamkan pada seri iPhone 16 teranyar, serta beberapa produk Apple lainnya.

Hal ini menandai perubahan signifikan pada seri iPhone 16 dibandingkan pendahulunya. Perangkat Apple saat ini seperti iPhone 15 Pro dan beberapa iPad dan Mac yang lebih baru juga akan memiliki akses ke Apple Intelligence. Namun, iPhone 15 reguler dan Plus, serta model yang lebih lawas tak bisa mencicipi fitur canggih Apple. Pertanyaannya, akankah Apple Intelligence mampu mendongkrak penjualan iPhone terbaru?

“Kenyataannya, GenAI masih dalam tahap awal dan kasus penggunaan yang telah diumumkan mungkin hanya puncak gunung es dari apa yang akan datang,” kata Nabila Popal, analis seluler di IDC, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (6/9/2024).

Apple berencana untuk meluncurkan Apple Intelligence secara bertahap. Awalnya, fitur ini hanya akan tersedia dalam bahasa Inggris, dan kemungkinan akan diblokir di negara-negara dengan peraturan AI yang ketat, seperti di China. Ditambah lagi, banyak fitur yang diumumkan Apple pada Juni belum siap dirilis bersamaan dengan peluncuran iPhone 16 pekan depan. Sebaliknya, fitur-fitur tersebut akan diperkenalkan secara bertahap selama beberapa bulan mendatang. Analis memperkirakan perlu waktu bertahun-tahun bagi perusahaan untuk menghadirkan ekosistem AI ke tangan sekitar 1 miliar pengguna iPhone.

Apple Intelligence dan Minat Beli Masyarakat

Selama ini, Apple dikenal kerap meluncurkan peningkatan sederhana pada iPhone dari tahun ke tahun. Kameranya sedikit lebih baik, prosesornya sedikit lebih cepat, dan ketahananan baterainya sedikit meningkat. Apple jarang membawa gebrakan besar, sehingga pengguna tak perlu melakukan upgrade setiap setahun atau dua tahun sekali. Pada 9 September 2024 nanti ketika iPhone 16 dirilis, analis juga memprediksi Apple tak membawa perubahan besar pada spesifikasi ponsel. Hal ini membawa tekanan lebih besar pada Apple Intelligence yang merupakan satu-satunya perubahan terbesar di iPhone 16. Lantas, mampukah fitur tersebut menggenjot minat beli masyarakat?

Survei terbaru dari Canalys menunjukkan hanya 7% konsumen yang terdorong membeli produk karena AI. Minat ke AI lebih tinggi di dua negara, yakni Amerika Serikat dan China. Di AS, 15% responden mengatakan memiliki minat yang besar dalam membeli gadget jika dibekali AI. Angkanya lebih tinggi di China, yakni mencapai 43%.

Melalui survei tersebut, agaknya PR besar Apple adalah meyakinkan konsumen bahwa Apple Intelligence akan membawa kemudahan besar bagi pengguna iPhone tipikal yang tak terlalu melek dengan teknologi baru. “Ada banyak fitur yang menarik, tetapi [Apple] harus bisa menajelaskan manfaatnya ke pengguna normal di situasi sehari-hari yang berulang, bukan cuma fitur sekali pakai,” kata Gerrit Schneemann, analis Counterpoint.

Apple Intelligence akan menyimpan data personal pengguna di dalam ponsel dan membantu Siri untuk berperan sebagai asisten yang kredibel. Samsung Galaxy S24 yang memperkenalkan Galaxy AI untuk pertama kalinya terbukti mencatat penjualan yang lebih baik ketimbang model sebelumnya. Namun, tak cukup kuat bukti yang menunjukkan bahwa AI adalah pendorong utamanya, menurut peneliti IDC. Terbaru, Google meluncurkan seri Pixel 9 dengan dilengkapi asisten AI Gemini yang dibangun langsung ke software. Selama ini, ponsel Google tak pernah mendulang penjualan yang signifikan. Namun, biasanya Pixel menjadi rujukan inovasi untuk ponsel-ponsel Android lain. Fitur-fitur AI unggulan di Pixel 9 seperti obrolan yang lebih natural ketimbang merespons perintah dalam satu waktu, bisa menjadi gambaran masa depan HP. Meski review Pixel 9 sejauh ini positif, namun masih terlalu awal untuk melihat apakah AI bisa menggenjot penjualannya.

Tantangan Apple

Jika pada akhirnya Apple bisa memenangkan hati masyarakat melalui Apple Intelligence, langkah berikutnya adalah meluncurkan fitur itu ke pasar global untuk mendongkrak penjualan iPhone di luar AS. Ini yang akan menjadi tantangan bagi Apple. Misalnya di China, salah satu pasar penting Apple yang penjualannya kian merosot. Saat ini, posisi Apple bahkan sudah keluar dari jejeran ‘Top 5’ produsen HP terbesar. Untuk memperkenalkan Apple Intelligence di China, Apple perlu mengantongi izin pemerintah setempat. CEO Apple Tim Cook pada Agustus lalu mengatakan timnya sedang berupaya berkoordinasi dengan regulator China untuk mewujudkannya. Lalu, ada juga tantangan di Uni Eropa yang belakangan makin ‘galak’ ke perusahaan teknologi. Apple mengatakan Apple Intelligence tak akan tersedia langsung di Uni Eropa karena terhambat proses regulasi. “Kami sangat bersemangat tentang value yang dibawa Apple Intelligence ke pengguna,” kata Cook kepada CNBC International. “Untuk alasan itu, kami rasa pengguna layak untuk upgrade. Nanti kita lihat bagaimana hasilnya pada musim pengapalan. Namun, kami sangat bersemangat,” Cook menambahkan. (fab/fab)