Berita  

Hati-hati Google Search Bisa Digunakan sebagai Alat Penipuan Digital untuk Merampas Uang Anda

Hati-hati Google Search Bisa Digunakan sebagai Alat Penipuan Digital untuk Merampas Uang Anda

Jakarta, CNBC Indonesia – Modus penipuan dalam ruang digital semakin beragam. Selain platform WhatsApp, saat ini fitur Google Search juga dimanfaatkan oleh para hacker sebagai celah untuk melakukan tindakan jahat.

Modus penipuan melalui iklan jahat yang muncul di suatu website ini dikenal dengan sebutan malvertising.

Sekitar bulan September tahun lalu, perusahaan software keamanan siber Malwarebyte menemukan adanya peningkatan 42% dari bulan ke bulan dalam skema penipuan malvertising di AS.

Semua jenis merek bisa menjadi sasaran, baik untuk tujuan phishing maupun untuk menyebar Malware.

“Yang saya lihat hanyalah puncak dari gunung es,” kata Jérôme Segura, direktur senior penelitian di Malwarebytes, seperti dikutip dari CNBC Internasional pada Minggu (8/9/2024).

Banyak iklan jahat ini muncul sebagai konten bersponsor pada hasil kueri di desktop atau perangkat seluler browser. Namun, kode berbahaya juga bisa disembunyikan dalam iklan yang muncul di situs web utama yang sering dikunjungi oleh konsumen.

Beberapa iklan ini hanya akan menjerat konsumen yang mengkliknya. Namun, dalam beberapa kasus, seseorang bisa menjadi rentan terhadap serangan dengan cara yang lebih pasif, yaitu hanya dengan mengunjungi situs yang terinfeksi.

Meskipun malvertising bukan hal baru, penjahat dunia maya semakin cerdik dan iklannya sering dibuat sangat realistis sehingga banyak orang yang terkecoh.

Masalah ini semakin diperparah oleh kenyataan bahwa banyak orang menggunakan dan mempercayai Google sebagai mesin pencari, di mana banyak iklan jahat dapat ditemukan.

Pada dasarnya, iklan jahat juga bisa muncul dalam pencarian menggunakan mesin pencari lain seperti Bing milik Microsoft. Namun, Google merupakan mesin pencari yang paling banyak digunakan oleh orang.

“Anda melihat sesuatu muncul dalam pencarian Google, Anda menganggapnya sebagai sesuatu yang valid,” kata Stuart Madnick, seorang profesor teknologi informasi di MIT Sloan School of Management.

Konsumen dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari upaya malvertising. Contohnya, hindari mengklik tautan yang muncul selama Anda sedang browsing di internet. Jika Anda harus mengklik tautan sponsor, pastikan untuk memeriksa URL di bagian atas halaman web guna memastikan bahwa tautan tersebut merupakan alamat yang benar sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

(mkh/mkh)