Berita  

Ancaman Besar Kripto di Depan Mata: Pakar Menyuarakan Kebenaran

Ancaman Besar Kripto di Depan Mata: Pakar Menyuarakan Kebenaran

Jakarta, CNBC Indonesia – ATM mata uang kripto semakin banyak tersebar, terutama di Amerika Serikat (AS). Mesin transaksi tersebut dilaporkan menjadi target para peretas. Mereka lebih memilih mencuri ATM kripto daripada uang tunai karena nilainya yang tinggi.

“Sangat jelas mesin ini rentan terhadap ancaman fisik dan dunia maya, menjadikannya target utama para peretas dan pencuri,” kata profesor klinis keamanan siber di University of Michigan College of Inovation and Technology, Timothy Bates, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (9/9/2024).

Peretas dikatakan dengan mudah memasang malware pada mesin ATM kripto. Strategi tersebut dilakukan agar mereka bisa mencuri kunci, dana, atau memanipulasi transaksi.

Menurut Bates, celah tersebut akan berdampak buruk bagi mesin ATM yang tidak menerima pembaruan software. Termasuk mesin yang tidak mendapatkan patch keamanan secara teratur.

Ada juga penipuan yang menargetkan para lansia. Salah satunya disaksikan oleh Sai Patel, yang keluarganya memiliki toko Middletown Food Mart.

Di dalam toko itu terdapat ATM Bitcoin. Suatu hari wanita tua masuk ke tokonya dan menuju ke mesin tersebut lalu mencoba mengirim sejumlah besar uang.

Wanita itu berusaha menanyakan beberapa hal pada Patel. Saat dia menanyakan kembali, baru ketahuan wanita tersebut terkena penipuan.

“Elon Musk menyuruh saya melakukannya,” ujar wanita itu. Patel meyakinkan sang wanita tua bahwa dirinya terjerat penipuan. Patel lantas menghentikan aktivitas yang akan dilakukan wanita tersebut.

Tips Menghindari Penipuan ATM Bitcoin

Sebagai informasi, ATM kripto punya cara kerja mirip dengan ATM tunai. Pengguna tinggal memasukkan PIN yang diatur sebelumnya dan menentukan biaya penarikan yang diinginkan.

Untuk melindungi diri dari penipuan, pengguna perlu berhati-hati dan bersikap skeptis pada permintaan pembayaran lewat ATM Bitcoin. Perlu diingat bahwa bisnis jarang meminta pembayaran lewat mesin ATM.

Jangan lupa memeriksa verifikasi transaksi. Termasuk terkait penerima transaksi nantinya.

Periksa kepemilikan dan keabsahannya dengan memeriksa aktivitas pada platform resmi. Hindari jika risiko yang muncul setelah verifikasi terlalu tinggi.

Pastikan juga tidak mengirimkan kripto pada dompet digital yang tidak dikenal. Terutama jika permintaan bersama dengan ancaman dan terburu-buru.

“Pelanggan ATM Bitcoin tidak boleh mengirim Bitcoin atau mata uang kripto lain ke dompet digital yang tidak dikenal atau individu yang tidak dikenal dan dipercaya. Tetap waspada dan skeptis pada siapapun yang meminta membayar dengan kripto, khususnya yang disertai dengan urgensi dan ancaman,” kata CEO Bitcoin Depot, Brandon Mintz.