Elon Musk masih menempati posisi sebagai orang terkaya di dunia. Menurut laporan Forbes, kekayaan Musk saat ini mencapai US$ 244,9 miliar atau sekitar Rp 3.787 triliun.
Tidak hanya menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Musk juga semakin aktif dalam mengeksplorasi luar angkasa melalui satelit Starlink.
Dilansir dari Independent, Musk saat ini mengendalikan 2/3 dari total jumlah satelit aktif yang mengorbit Bumi, setelah diluncurkannya satelit Starlink ke-7.000 dalam pekan ini.
Konstelasi satelit internet yang dikembangkan oleh SpaceX milik Musk terus berkembang, dengan rata-rata tiga satelit baru diluncurkan setiap hari sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2019.
Data terbaru dari tracker satelit non-profit CelesTrak menunjukkan bahwa SpaceX memiliki 6.370 satelit Starlink aktif di orbit rendah Bumi (LEO), sementara ratusan lainnya tidak aktif atau tidak berada dalam orbit.
Jumlah satelit Starlink milik Musk meningkat tiga kali lipat dalam waktu 3 tahun terakhir, dan saat ini kontribusinya mencapai 62% dari total satelit yang beroperasi di luar angkasa. SpaceX berencana meluncurkan total 42.000 satelit untuk menyelesaikan konstelasi Starlink.
Layanan Starlink saat ini sudah beroperasi di 102 negara termasuk Indonesia, dengan jumlah pengguna mencapai lebih dari 3 juta. Starlink berencana untuk memperluas layanannya ke lebih banyak negara, kecuali beberapa negara seperti Afghanistan, China, Iran, Korea Utara, Rusia, dan Suriah.
Para aktivis di negara-negara tersebut masih bisa mengakses layanan internet Starlink dengan cara menyelundupkan perangkat yang diimpor secara ilegal.
Elon Musk menyatakan bahwa Starlink saat ini menguasai hampir 2/3 dari total satelit aktif di Bumi. Dominasi SpaceX dalam hal ini memicu kekhawatiran dari beberapa pihak terkait posisi Musk yang sangat kuat sebagai orang terkaya sekaligus pengontrol SpaceX dan jaringan Starlink.