Berita  

Banyak yang Keliru Menyatakan Bahawa Air Tidak Berwarna, Ini Faktanya

Banyak yang Keliru Menyatakan Bahawa Air Tidak Berwarna, Ini Faktanya

Jakarta, CNBC Indonesia – Air rupanya berwarna biru. Warna biru pada air di laut dan sungai tidak hanya berasal dari pantulan warna langit yang cerah.

Menurut IFL Science, warna biru pada air mungkin tidak terlihat jelas. Namun, air selalu memiliki warna biru meskipun berada dalam wadah transparan seperti gelas dan di dalam ruangan tanpa langit.

Warna pada air, sama seperti warna benda-benda lain di dunia, berasal dari interaksi antara benda tersebut dengan cahaya. Misalnya, daun berwarna hijau karena menyerap semua spektrum cahaya kecuali hijau. Cahaya hijau dipantulkan oleh daun ke mata manusia sehingga terlihat “hijau”.

Secara detail, warna dihasilkan oleh interaksi antara elektron dengan foton. Elektron adalah partikel negatif yang mengelilingi atom, sedangkan foton adalah partikel cahaya.

Interaksi antara elektron dan foton bervariasi sehingga cahaya bisa diserap, dipantulkan sebagian, atau dibaurkan.

Cahaya juga bisa terserak dalam fenomena yang disebut hamburan Rayleigh. Cahaya putih matahari menyebarkan ke berbagai sudut di atmosfer Bumi.

Namun, setiap warna cahaya matahari memiliki interaksi berbeda dengan atmosfer. Atmosfer Bumi lebih efisien dalam menyebarkan cahaya dengan gelombang pendek. Karena biru adalah warna dengan gelombang paling pendek, biru menjadi warna paling dominan di atmosfer. Inilah mengapa langit terlihat biru pada siang hari.

Pada saat matahari terbit atau terbenam, cahaya bersinar mendatar sepanjang permukaan Bumi sehingga warna merah dan kuning lebih dominan.

Interaksi cahaya dengan air sedikit berbeda. Molekul air menyerap gelombang merah di spektrum cahaya yang terlihat oleh manusia. Namun, penyerapan gelombang merah tidak menjadikan air berwarna biru.

Sebagian gelombang yang terserap oleh air membuat molekul air bergetar, memberikan warna biru pada air. Ini bisa terbukti dengan air berat yang memiliki susunan serupa dengan air tetapi tetap jernih tanpa warna. Karena molekul air “yang lebih ringan” dapat bergetar lebih kuat pada frekuensi yang lebih tinggi, warna dari getaran molekul air bisa terlihat. Di sisi lain, gelombang warna biru yang disebabkan oleh getaran di air berat memiliki frekuensi terlalu rendah untuk terlihat oleh mata manusia.