Berita  

Hati-hati dengan Modus Baru Penipu yang Merugikan Rekening hingga Rp 663 Miliar, Pertimbangkan Saat Menggunakan Medsos

Hati-hati dengan Modus Baru Penipu yang Merugikan Rekening hingga Rp 663 Miliar, Pertimbangkan Saat Menggunakan Medsos

Jakarta, CNBC Indonesia – Selama bulan Januari hingga Agustus 2024, penduduk Australia melaporkan kerugian dari kasus penipuan di media sosial sebesar US$ 43,4 juta atau sekitar Rp 663 miliar.

Mayoritas dari total kerugian tersebut, yakni hampir US$ 30 juta atau sekitar Rp 485 miliar, terkait dengan penipuan investasi palsu, seperti yang dilaporkan oleh Scamwatch.

Pemerintah setempat telah lama mendorong Meta (Facebook dan Instagram) untuk mengatasi wabah penipuan di platformnya.

Angka penipuan meningkat pesat dengan adanya teknologi kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan maraknya deepfake untuk menipu korban. Banyak gambar palsu yang dihasilkan dari deepfake menampilkan tokoh masyarakat terkenal dan digunakan untuk mempromosikan penipuan investasi palsu.

Meta baru-baru ini mengambil tindakan dengan meluncurkan layanan terpadu baru bagi bank untuk berbagi informasi mengenai penipuan di media sosial.

Meta bekerja sama dengan Australian Financial Crimes Exchange (AFCX) untuk meluncurkan Fraud Intelligence Reciprocal Exchange (Fire) yang menyediakan saluran pelaporan khusus untuk penipuan antara Meta dan penyedia keuangan korban penipuan.

Dengan program ini, bank dapat langsung melaporkan penipuan yang diketahui ke Meta, dan Meta juga dapat memberi tahu semua bank yang terlibat tentang penipuan yang ditemukan di platformnya.

Sejak diluncurkan uji coba pada bulan April, telah terdapat 102 laporan, yang mengakibatkan Meta menghapus lebih dari 9.000 halaman penipuan dan 8.000 penipuan investasi selebriti yang dihasilkan oleh AI di Facebook dan Instagram.

Meskipun langkah ini menjanjikan, jumlah laporan tersebut masih jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kerugian yang dilaporkan pada Scamwatch, dengan 1.600 laporan kerugian akibat penipuan di media sosial hanya pada bulan Agustus.

Meta juga menyatakan bahwa pada kuartal terakhir secara global, mereka telah menghapus 1,2 miliar akun palsu, dengan 99,7% di antaranya dihapus sebelum dilaporkan oleh pengguna.

Kolaborasi ini juga disambut baik oleh Commonwealth Bank dan ANZ. Pemerintah Australia juga telah merilis rancangan undang-undang untuk pencegahan penipuan yang akan mengharuskan bank, perusahaan telekomunikasi, dan media sosial untuk mengambil tindakan terhadap penipuan.

Konsultasi mengenai rancangan undang-undang tersebut akan berakhir pada 4 Oktober mendatang.