Berita  

Pengusaha Asing Mengancam Kedaulatan RI

Pengusaha Asing Mengancam Kedaulatan RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Pertumbuhan ekonomi digital di dunia semakin signifikan. Indonesia merupakan salah satu negara yang merasakan pertumbuhan tersebut.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa kontribusi ekonomi digital terhadap PDB pada tahun 2030 diperkirakan mencapai US$210 hingga US$306 miliar. Beberapa sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap ekonomi digital tersebut antara lain sektor e-commerce, transportasi, makanan, perjalanan online, dan media online.

“Bahkan dalam waktu yang sama, Indonesia diharapkan menjadi pemimpin dalam sektor digital finansial.”

Dalam hal investasi, Indonesia diperkirakan dapat mengumpulkan US$22 miliar di sektor digital pada tahun 2023, dengan tujuan membangun pusat data, sistem pembayaran, dan infrastruktur TIK. Namun, perkembangan ini belum diimbangi dengan belanja TIK yang memadai. Budi menjelaskan bahwa belanja Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara seperti Amerika Serikat (AS), China, dan Singapura.

“Negara seperti Amerika Serikat sudah mengalokasikan 2% dari PDB untuk belanja TIK. China sudah 2% dari PDB. Singapura bahkan sudah mencapai 5% dari PDB untuk belanja TIK. Sedangkan di Indonesia, baru setengah persen dari PDB yang dialokasikan untuk sektor TIK,” ungkapnya.

Budi menambahkan bahwa masih terdapat potensi yang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan belanja TIK hingga empat kali lipat jika dibandingkan dengan negara-negara tersebut.

Para pelaku industri juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pasar pusat data baik secara regional maupun global. Kebutuhan akan konsumsi data di Indonesia diprediksi akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Saat ini, konsumsi data per kapita di Indonesia masih hanya sebesar 2 watt per tahun, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Jepang yang mencapai 20 watt per kapita per tahun.

“Berkembangnya pasar pusat data regional dan global merupakan peluang yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku industri dalam negeri untuk berkontribusi,” ujarnya.

(dem/dem)

Exit mobile version