Berita  

Ilmuwan Gunakan Berlian untuk Mendinginkan Bumi saat Cuaca Panas Mendidih

Ilmuwan Gunakan Berlian untuk Mendinginkan Bumi saat Cuaca Panas Mendidih

Salah satu dampak pemanasan global adalah peningkatan suhu Bumi. Untuk mengatasi hal ini, sekelompok ahli mengusulkan penggunaan debu berlian.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters, debu berlian bisa digunakan untuk mendinginkan planet ini. Studi ini dilakukan oleh sekelompok ahli klimatologi dan ilmu bumi di ETH Zurich.

Mereka membuat model iklim 3D untuk menilai penggunaan aerosol dalam mengurangi panas selama periode 45 tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa debu berlian sangat efektif dalam memantulkan sinar matahari dan mempertahankan suhu udara.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa melepaskan 5 juta ton debu berlian buatan manusia setiap tahun dapat menurunkan suhu hingga 1,6° Celcius dalam 45 tahun. Debu berlian juga dianggap lebih ramah lingkungan daripada zat lain seperti sulfur dioksida yang dapat menyebabkan hujan asam.

Meskipun debu berlian dianggap solusi yang efektif, penggunaan metode ini membutuhkan biaya yang sangat besar, yakni sekitar US$200 triliun. Ini merupakan 2400 kali lebih mahal daripada penggunaan sulfur dioksida sebagai aerosol.

Penggunaan aerosol untuk mengurangi suhu Bumi tidaklah baru. Inspirasi metode ini datang dari letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991 yang menunjukkan efek penurunan suhu sementara global. Namun, efek buruk dari penggunaan aerosol sulfur membuat para ilmuwan mencari alternatif lain seperti debu berlian.

Sebagai kesimpulan, penggunaan debu berlian dianggap sebagai metode yang efektif namun membutuhkan biaya besar. Meskipun demikian, penelitian ini memberikan harapan bagi penanganan pemanasan global di masa depan.

Exit mobile version