Berita  

Alibaba Akhirnya Bangkit Usai Ditinggal Jack Ma

Alibaba Akhirnya Bangkit Usai Ditinggal Jack Ma




Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa e-commerce asal China, Alibaba, melaporkan kinerja selama kuartal ketiga (Q3) 2024. Perusahaan tersebut akhirnya dapat bangkit setelah ditinggal sang pendiri Jack ma.

Mereka mengatakan mampu melampaui ekspektasi pasar atas laba pada kuartal September tahun ini.

Namun, penjualan mereka turun karena lesunya ekonomi China berdampak pada belanja konsumen.

Laba bersih Alibaba naik 58% tahun ke tahun (year-on-year/YoY) menjadi 43,9 miliar yuan (Rp 96 triliun) pada kuartal yang berakhir pada 30 September, berkat kinerja investasi ekuitas perusahaan.

Angka ini lebih baik dibandingkan dengan perkiraan LSEG sebesar 25,83 miliar yuan.

“Peningkatan dari tahun ke tahun terutama disebabkan oleh perubahan mark-to-market dari investasi ekuitas kami, penurunan penurunan nilai investasi kami, dan peningkatan pendapatan dari operasi,” kata perusahaan tentang lonjakan laba tahunan dalam laporan laba ruginya, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (18/11/2024).

Sementara itu, pendapatan Alibaba mencapai 236,5 miliar yuan, 5% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, tetapi di bawah perkiraan analis sebesar 238,9 miliar yuan.

Saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek New York tersebut telah menguat sepanjang tahun ini, naik lebih dari 13%.

Sentimen Penjualan

Para investor mencermati kinerja unit bisnis utama Alibaba, Taobao dan Tmall Group, yang melaporkan kenaikan pendapatan tahunan sebesar 1% menjadi 98,99 miliar yuan pada kuartal September.

Hasil ini muncul di waktu sulit bagi bisnis perdagangan di China, mengingat pasar ritel yang lesu di negara tersebut.

Pasar kini tengah mengamati apakah serangkaian langkah stimulus terkini dari Beijing, termasuk paket senilai 1,4 triliun yuan selama lima tahun yang diumumkan minggu lalu, akan membantu menghidupkan kembali pertumbuhan negara dan mengekang kemerosotan pasar real estat yang sudah berlangsung lama.

Dampaknya pada sektor ritel sejauh ini terlihat menjanjikan, dengan penjualan meningkat lebih baik dari yang diharapkan sebesar 4,8% tahun ke tahun pada Oktober.

Sementara itu, bisnis belanja online luar negeri milik raksasa e-commerce, seperti Lazada dan Aliexpress, membukukan kenaikan penjualan sebesar 29% YoY menjadi 31,67 miliar yuan.

Bisnis cloud tumbuh

Cloud Intelligence Group milik Alibaba melaporkan pertumbuhan penjualan YoY sebesar 7% menjadi 29,6 miliar yuan pada kuartal September, dibandingkan dengan kenaikan tahunan sebesar 6% dalam periode sebelumnya.

“Pertumbuhan bisnis Cloud kami meningkat pesat dari kuartal sebelumnya, dengan pendapatan dari produk cloud publik tumbuh dua digit dan pendapatan produk terkait AI menghasilkan pertumbuhan tiga digit. Kami lebih percaya diri dengan bisnis inti kami daripada sebelumnya dan akan terus berinvestasi dalam mendukung pertumbuhan jangka panjang,” kata CEO Alibaba Eddie Wu dalam sebuah pernyataan.

(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kesiapan Industri Telco Dukung Ambisi Digitalisasi Era Prabowo





Next Article



Tumpuan Baru Alibaba Usai Ditinggal Jack Ma Ada di Indonesia dkk



Source link

Exit mobile version